Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat pada Kamis meluncurkan inisiatif energi terbarukan untuk meningkatkan produksi biofuel (bahan bakar nabati) untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi dampak dari perubahan iklim dan menghentikan negara dari impor minyak, kata seorang pejabat.

Bagian Undang-undang Pangan, Konservasi dan Energi Tahun 2008 Presiden Barack Obama, Program Bantuan Tanaman Biomassa (BCAP), adalah sebuah "keharusan nasional" untuk membantu industri biofuel, kata Menteri Pertanian Tom Vilsack kepada National Press Club, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Dengan memproduksi biofuel lebih di Amerika, kita akan menciptakan lapangan pekerjaan, memerangi pemanasan global, menggantikan ketergantungan kita pada minyak asing dan membangun fondasi yang lebih kuat bagi perekonomian abad ke-21," tambahnya.

Departemen Pertanian AS mengatakan, BCAP "menyediakan bantuan untuk pembentukan dan produksi tanaman biomassa terbarukan yang memenuhi syarat," kata sebuah pernyataan.

Program ini menyediakan hingga 75 persen dari biaya mendirikan tanaman perenial (tahunan) yang memenuhi syarat, serta pembayaran yang sesuai untuk transportasi bahan memenuhi syarat yang dijual ke fasilitas konversi biomassa berkualitas.

"Pemerintahan Obama agresif mendukung para petani, peternak dan produsen biofuel bangsa kita, saat mereka bekerja untuk membawa kebebasan energi yang lebih besar ke Amerika," kata Vilsack.

Dia juga mengumumkan perjanjian lima tahun dengan Federal Aviation Administration (Administrasi Penerbangan Federal) untuk mengembangkan bahan bakar jet dari residu hutan dan tanaman serta bahan baku "hijau" lainnya dalam mengurangi ketergantungan pada minyak asing dan menstabilkan biaya bahan bakar.

Raksasa produsen pesawat terbang Boeing mengatakan, pengumuman itu "berita baik" untuk industri penerbangan komersial.

"Melalui tes penerbangan dengan sejumlah pelanggan kami, kami telah membuktikan bahwa bahan bakar terbuat dari materi tanaman dan ganggang (alga) dapat menggerakkan pesawat jet secara aman dan efisien, dan kami melihat ke depan dalam bulan-bulan mendatang untuk persetujuan bahan bakar ini untuk penggunaan komersial," kata Wakil Presiden Boeing untuk Lingkungan Hidup dan Kebijakan Penerbangan, Billy Glover.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010