Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DPD Banten untuk ikut berpartisipasi mewujudkan UMKM Banten "Go Digital" sebagai wujud memberdayakan ekonomi masyarakat.
"Digtigalisasi UMKM dan program pendampingan UMKM yang dilakukan HIPMI DPD Banten secara berkesinambungan diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) VII HIPMI Banten di Serang, Kamis.
Program pendampingan bisnis usaha kecil ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya online marketplace dan media sosial dalam pemasaran produk UMKM.
Menurut Andika, UMKM di daerah perdesaan akan sangat membantu upaya-upaya pemerintah daerah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian dan kemajuan sosial khususnya di wilayah perdesaan.
Pesatnya laju penetrasi pengguna internet dan perkembangan teknologi informasi serta transformasi pelaku UMKM ke dunia digital dapat memberikan keuntungan yang signifikan.
Untuk itu, kemitraan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha, perbankan, perusahaan telekomunikasi dan media massa diperlukan untuk menyukseskan program UMKM go digital.
Akan tetapi, kondisi faktual di lapangan memperlihatkan banyak pelaku industri rumahan belum maksimal dalam pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial untuk meningkatkan pemasaran dan produktivitas industri rumahan.
"Karena itu, perlu kemitraan lintas sektoral antara pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, masyarakat dan media massa atau dikenal dengan istilah penta helix," katanya.
Masalah pengetahuan digitalitasi, akses internet serta digital divide di wilayah Provinsi Banten, Andika mengingatkan, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam membangun ekonomi digital di Provinsi Banten.
Banyak sentra-sentra produksi di Provinsi Banten yang memiliki prospek untuk optimalisasi digitalisasi. Untuk itu, perlu pemerataan penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta perlu ditingkatkan untuk dapat mengatasi kesenjangan digital (digital divide) pada beberapa wilayah tertentu.
"Peningkatan akses broadband dan kualitas layanan, akan mendorong adopsi teknologi digital oleh pelaku industri atau UMKM serta membantu pelaku UMKM untuk menjadi bisnis digital," katanya.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Banten, Ananda Trian Salichan mengatakan, pelatihan digital bagi UMKM salah satunya dengan mekanisme pelatihan untuk start-up business yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yaitu pelatihan secara dalam jaringan (daring) atau pelatihan secara online.
"Melalui kerjasama HIPMI dan OPD terkait nantinya diharapkan pembinaan dan pengembangan wirausaha baru yang berkorelasi terhadap penurunan angka pengangguran di Provinsi Banten," kata Ananda.
Baca juga: Digitalisasi kunci bangkitkan kembali UMKM
Baca juga: Pengamat: Holding ultra mikro dorong percepatan digitalisasi UMKM
Pewarta: Mulyana
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021