Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat pagi, naik 0,20 persen karena pelaku membeli saham akibat membaiknya saham-saham di Wall Street.

Namun kenaikan IHSG BEI ITU agak tertahan oleh menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap euro dan yen, kata Analis PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta.

IHSG BEI naik 7,000 poin menjadi 3.595,010 dan indeks LQ-45 bertambah 0,24 persen atau 1,272 menjadi 665,094 poin.

Alfiansyah mengatakan, indeks masih berpeluang untuk naik lagi, karena pelaku pasar mulai masuk pasar membeli saham, setelah adanya pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa ekonomi Indonesia masih akan tumbuh lebih pesat.

Pernyataan IMF itu akan mendorong pelaku asing kembali aktif bermain di pasar saham, ujarnya.

Pelaku asing, lanjut dia, optimistis Indonesia masih merupakan pasar potensial yang harus digarap lebih jauh, yang didukung oleh tinggi pertumbuhan ekonomi.

"Kami optimistis perdagangan saham di Indonesia masih tetap bergairah, karena pelaku asing tetap bermain di pasar tersebut," ucapnya.

Menurut dia, masuknya dana asing ke Indonesia masih belum memberikan dampak negatif terhadap pasar, karena ekonomi Indonesia yang tumbuh cukup tinggi.

Karena itu peluang pelaku asing untuk masuk ke pasar domestik masih tetap besar, ujarnya.

Saham-saham yang mendorong indeks naik adalah Indo Tambang Mega naik Rp1.700 menjadi Rp48.200, saham Mayora menguat Rp900 menjadi Rp12.000, saham Astra Agro Lestari menguat Rp200 menjadi Rp48.000 dan saham BCA naikRp100 menjadi Rp6.900.

Selain itu saham Danamon menguat Rp100 menjadi Rp6.150 dan saham Gudang Garam bertambah Rp200 menjadi Rp48.000.
(CS/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010