Mekkah (ANTARA News) - Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, hanya bus yang mengangkut jamaah yang dibenarkan melintasi ruas jalan raya menuju Masjidil Haram dan selebihnya tak akan diizinkan memasuki Kota Mekkah.
Bahkan, petugas keamanan setempat tidak segan-segan menderek kendaraan yang parkir di jalanan kota ini, kata Wakil Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah bidang Transportasi Tatan Rustand di Mekkah, Jumat.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Arab Saudi membatasi kendaraan yang akan memasuki Mekkah saat mendekati puncak pelaksanaan ibadah haji. Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya masih menunggu surat resmi dari otoritas Pemerintah Arab Saudi.
"Kami belum terima surat itu. Biasanya nanti dikirim melalui PT Saptco yang dipercaya soal transportasi ini oleh otoritas pemerintah setempat," ungkap Tatan.
Tatan mengaku mendukung kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang akan membatasi kendaraan. Sebab, dengan pembatasan ini, transportasi menuju Masjidil Haram jadi lancar.
Sementara itu, Supervisor PT Saptco Abdul Kholid mengatakan, pemerintah setempat hanya memberikan izin kepada bus Saptco yang akan mengangkut jamaah hingga ke lokasi terdekat dengan Masjidil Haram.
Dia juga membenarkan pada puncak haji nanti, kendaraan pribadi akan dibatasi. Menurut dia, jasa angkutan milik Pemerintah Arab Saudi ini juga akan melayani jamaah selain Indonesia.
Hanya saja, pihaknya akan memprioritaskan pelayanan khusus kepada jamaah haji Indonesia. "Ini kerja sama yang pertama dengan Pemerintah Indonesia. Jadi, kami berkomitmen semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik," tegasnya.
Kepala Daker Mekkah Cepi Supriyatna mengatakan, selain pembatasan kendaraan, Pemerintah Arab Saudi juga memperketat jamaah yang tidak memiliki visa haji untuk memasuki Mekkah.
Menurut dia, untuk dapat masuk ke Kota Mekkah, armada bus jamaah haji Indonesia menjalani pemeriksaan administrasi di pos Jumum yang berjarak 25 km sebelah utara Mekkah.
"Kalau di kita, istilahnya jamaah nonkuota.Pemerintah Arab Saudi tidak main-main mencegah jamaah nonkuota tersebut. Salah satunya upaya Gubernur Mekkah Pangeran Khaled al-Faisal yang akan meluncurkan kampanye tidak ada haji tanpa izin," tegas Cepi.
Terkait 2.277 jamaah haji yang sudah lebih dulu tiba di Mekkah, Cepi menyatakan, mereka sudah menyelesaikan ibadah umrah perdana. Sehari berikutnya, sebanyak 5.192 jamaah juga bergeser dari Madinah menuju Mekkah.
Menurut dia, jamaah asal Indonesia yang berangkat gelombang pertama diharapkan sudah berada di Mekkah pada 6 November nanti. "Jadi, total yang sudah tiba di Mekkah hingga hari ini sebanyak 7.469 jamaah," ujarnya.
Menurut Cepi, saat jamaah memasuki kota Mekkah, mereka wajib menjalani cek poin di pos Jumum. Di tempat itulah para jamaah akan mendapat pembagian minuman selamat datang berupa air zamzam dari Zamazemah United Office. Lembaga inilah yang diberi hak melayani kebutuhan air zamzam untuk para jamaah haji selama di Mekkah.
Cepi menjelaskan, setelah tiba di Mekkah, jamaah langsung dikirim ke pemondokan masing-masing. Jamaah yang tinggal di Ring II dengan radius 2.001 sampai 4.000 meter dari Masjidilharam akan mendapatkan layanan transportasi khusus untuk melaksanakan umrah. Sedangkan mereka yang tinggal di Ring I dengan radius 2.000 meter dari Masjidilharam tidak mendapatkan layanan transportasi khusus umrah.
"Nantinya, mereka bisa berjalan kaki dari pemondokan ke Masjidilharam," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Daker Mekkah bidang Pelayanan Umum dan Ibadah Amin Akkas meminta jamaah proporsional dalam beribadah saat berada di Mekkah. Hal ini mengingat mereka akan tinggal di Mekkah selama 26 hari sehingga harus tetap menjaga stamina.
Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah, jamaah dapat menempati pemondokan yang disediakan dan memastikan barang bawaan miliknya aman. "Jamaah harus tenang dulu. Jangan ingin cepat-cepat berumrah. Pastikan barang mereka sudah diterima dulu," ungkap Amin.
Amin juga mengingatkan, saat berada di Tanah Suci, jamaah agar mematuhi anjuran pembimbing ibadah agar tidak melakukan perbuatan yang bisa mengurangi kemabruran ibadah haji. "Jangan bicara yang jorok-jorok, jangan fasik, dan jangan bertengkar sesama jamaah," katanya.
(ANT/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010