London (ANTARA News/AFP) - Bursa saham Eropa membukukan kenaikan kuat pada Kamis waktu setempat, didorong oleh laba korporasi yang membesarkan hati di kedua sisi Atlantik (Eropa dan AS) dan perkiraan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan di lokomotif ekonomi zona euro, Jerman.
Di London, indeks FTSE 100, naik 0,50 persen menjadi ditutup pada 5.757,86 poin, sementara di Paris indeks CAC 40 bertambah 1,31 persen menjadi 3.878,27 poin. Sementara di Frankfurt, indeks DAX 30 naik 1,33 persen dan berakhir pada 6.611,01 poin.
Di tempat lain, bursa saham Milan naik 0,89 persen, Amsterdam naik 0,65 persen dan indeks pasar Swiss naik 0,54 persen.
Investor Eropa menyambut baik laporan pendapatan perusahaan, terutama dari kelompok industri Prancis, Alstom, yang sahamnya melompat 4,71 persen pada berita pihaknya telah memenangkan dua kontrak di Singapura untuk 580 juta euro.
Di sektor makanan dan minuman, saham Pernod naik 6,32 persen dan Danone naik 4,80 persen.
Saham produsen mobil terkemuka Eropa, Volkswagen, naik 3,58 persen pada berita yang melaporkan pihaknya bisa mencapai target penjualan 10 juta kendaraan pada 2015, tiga tahun lebih cepat dari jadwal.
Di tempat lain, pembuat telepon seluler terkemuka dunia Nokia mengumumkan hasil cemerlang dan mengatakan akan melepaskan 1.800 pekerjaan.
Nokia kembali ke laba, tak terduga membukukan 529 juta euro (741 juta dolar AS), jauh melampaui ekspektasi analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires, yang rata-rata memperkirakan laba bersih kurang dari 300 juta euro.
Sementara raksasa industri Italia, Fiat, melaporkan lonjakan laba untuk kuartal ketiga, 190 juta euro (264,1 juta dolar AS) dari 25 juta euro pada waktu yang sama tahun lalu.
Sentimen Eropa juga diperkuat oleh prediksi dari menteri ekonomi Jerman bahwa Jerman bisa berharap pertumbuhan 3,4 persen tahun ini, lebih dari 1,4 persen sebagaimana diproyeksikan pada April.
Ekspansi ini diperkirakan akan terus berlanjut tahun depan, meskipun lebih lambat, 1,8 persen.
"Jerman kembali ke mesin pertumbuhan di Eropa. Setelah periode jalur cepat, ekonomi kita sekarang di jalur menyalip," kata Menteri Ekonomi Rainer Bruederle.
Dia menambahkan bahwa setelah sebuah dorongan yang kuat dari ekspor, permintaan domestik akan berkontribusi lebih banyak untuk pertumbuhan tahun depan. "Pemulihan ini berdiri kokoh di dua kaki," kata menteri.
"Saya berasumsi bahwa kita akan memiliki pertumbuhan sekitar dua persen untuk lima tahun berikutnya atau lebih," ujarnya.
Pasar saham AS mengawali hari di wilayah positif karena klain pengangguran menyusut dan pendapatan yang kuat mendorong semangat investor.
Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 0,75 persen pada 11.191,52 pada pertengahan hari, ketika indeks komposit Nasdaq meningkat 0,80 persen menjadi 2.477,17.
Sebelum bel pembukaan, Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS jatuh pada minggu lalu, meskipun tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan tajam seminggu sebelumnya di tengah lemahnya pemulihan dari resesi.
"Data hanya keluar pagi ini - klaim awal pengangguran mingguan -setara dengan harapan. Laba terus melebihi harapan," kata analis dari Briefing.com.
Dalam berita perusahaan, raksasa makanan cepat saji McDonald`s melaporkan laba bersihnya melonjak 10 persen pada kuartal ketiga, menjadi 1,4 miliar dolar, pada penjualan yang kuat seluruh dunia. Sahamnya naik 2,5 persen.
United Continental Holdings, maskapai penerbangan terbesar di dunia, mengungkapkan bahwa keuntungan kuartalannya naik untuk masing-masing operator yang bergabung baru-baru ini, United dan Continental, karena permintaan perjalanan meningkat.
United yang bergabung dengan Continental pada 1 Oktober, memiliki laba bersih 473 juta dolar pada kuartal ketiga, atau laba bersih per saham 2,12 dolar, kata induk perusahaan.
Continental melaporkan laba bersih kuartal ketiga sebesar 367 juta dolar, atau 2,24 dolar per saham.
Saham Asia ditutup beragam (mixed) pada Kamis karena data inflasi di China menunjukkan ekonomi dunia terbesar kedua melompat ke tingkat tercepatnya dalam hampir dua tahun, namun pertumbuhannya telah berkurang.
Para analis mengatakan angka-angka menunjukkan ekonomi mendatar setelah tumbuh pesat sekali di awal tahun. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010