Palu (ANTARA) -
Penjualan nikel matte oleh salah satu perusahaan pertambangan nikel PT Vale Indonesia (Tbk) yang beroperasi di Sulawesi Tengah mencapai nilai 208,4 juta dolar AS pada kuartal 2 tahun 2021.
"Volume penjualan sekitar tujuh persen, mengimbangi harga realisasi rata-rata yang lebih rendah pada triwulan tersebut,” kata CEO dan Presiden PT Vale Indonesia Febriany Eddy melalui keterangan tertulisnya yang diterima, di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan, pada penjualan material di kuartal 2 ini bersama entitas anak perusahaan atau Grup mengirim kurang lebih 15.845 metrikton nikel matte. Pendapatan perusahaan yang belum dikurangi bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA sebesar 72,3 juta doral AS pada kuartal 2, atau lebih rendah dari yang tercatat pada kuartal 1 sebesar 88,9 juta dolar AS, hal ini disebabkan oleh biaya yang lebih tinggi dan harga realisasi rata- rata nikel yang lebih rendah.
Grup juga mencatat, laba positif perusahaan sebesar 25,1 juta dolar AS pada kuartal 2, turun dari laba kuartal 1 sebesar 33,7 juta dolar AS sejalan dengan penurunan EBITDA.
Baca juga: PT Vale serap 12.300 pekerja pada proyek penambangan nikel di Sulteng
"Namun, laba pada semester satu sebesar 58,8 juta dolar AS lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2020 ketika Grup mencatat laba sebesar 53,1 juta doral AS pada semester satu tahun lalu. Lalu, beban pokok pendapatan Grup periode ini meningkat 13 persen menjadi 174,3 juta dolar AS dari sebelumnya 154,8 juta dolar AS," Kata Febriany memaparkan.
Lebih lanjut dijelaskannya, kas Grup pada akhir Juni lalu sebesar 426,5 juta dolar AS, naik dari 386,2 juta dolar AS pada posisi dua bulan terakhir. Dengan situasi itu, PT Vale Indonesia lebih berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
Guna menjaga kestabilan bisnis, pihaknya fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan, yaitu pentingnya keselamatan jiwa, menghargai kelestarian bumi dan komunitas.
"Kami menyelesaikan kegiatan pemeliharaan kritikal pada triwulan ini, yang memungkinkan kami mencapai tingkat produksi lebih baik seperti sebelumnya. Saya mengakui kerja keras karyawan kami untuk terus memberikan hasil yang positif sambil mengelola dampak COVID-19 secara efektif dalam operasi kami,” ujar Febriany.
Baca juga: PT Vale investasi 1,94 miliar dolar AS di Sulteng untuk proyek nikel
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021