Barabai, Kalsel (ANTARA News) - Proyek jalan lingkar senilai Rp65 miliar lebih di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, terancam batal dilaksanakan, kata Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, A Zaid.
"Proyek pembangunan jalan lingkar itu sudah direncanakan sejak 2006 lalu. 2010 ini harusnya sudah memasuki tahapan persiapan pembebasan lahan namun hingga kini belum ada kepastian," ujarnya di Barabai, ibu kota Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Jalan lingkar itu rencananya akan menghubungkan ruas jalan Bukat - Kapar Kias sepanjang 8.442 meter dan diproyeksikan sebagai jalur utama lintas provinsi.
Berdasarkan hasil pemetaan lokasi, diketahui sepanjang jalur jalan lingkar merupakan daerah persawahan sepanjang 6.137 meter dan kawasan pemukiman serta perkebunan sepanjang 2.305 meter.
"Pemasangan patok dan data GPS telah dilakukan. Begitu pula dengan Analisis Amdal telah dikeluarkan sejak 2007 lalu," katanya.
Pembangunan jalan lingkar itu merupakan proyek jangka panjang yang dicanangkan oleh Bupati HST terdahulu, Saiful Rasyid.
Di akhir jabatannya pada 2010 ini, pemerintah daerah setempat telah menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar untuk biaya proses pembebasan lahan.
"Kami belum mengetahui mengapa proyek itu tidak dilanjutkan hingga saat ini. Apakah terhenti sementara masa peralihan Bupati yang baru atau hal lain, masih tidak jelas," tambahnya.
Pembangunan jalan lingkar diyakini sebagai akses penting bagi HST yang memiliki fungsi secara ekonomi.
Selain sebagai upaya pengembangan wilayah, dengan adanya jalan lingkar itu akan mempercepat aksesibilitas transportasi dan efisiensi dalam hal biaya transportasi.
Selain itu, dengan adanya jalan lingkar juga akan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di wilayah pusat kota serta sebagai ruas jalan alternatif.
Jalan lingkar rencananya akan dibangun dengan lebar 30 meter, menghubungkan tiga wilayah kecamatan, yaitu Barabai, Pandawan dan Batang Alai Selatan dan melintasi tujuh desa. (ANT-194/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010