Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore, menguat enam poin menjadi 8.926/8.936 per dolar dari sebelumnya 8.932/8.942.

Equiety Chief PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Kamis, mengatakan, pelaku mulai kembali membeli rupiah, sehingga mata uang tersebut menguat.

Namun aksi beli pelaku pasar agak terlambat sehingga kenaikannya relatif masih kecil, ucapnya.

Irfan Kurniawan mengatakan, kenaikan rupiah yang didukung faktor positif eksternal akibat menguat bursa saham dan melemahnya dolar di pasar belum mendorong rupiah berada dibawah level Rp8.920 per dolar.

Hal ini disebabkan Bank Indonesia masih di pasar menjaga laju kenaikan mata uang Indonesia tersebut, ucapnya.

Rupiah yang sempat bergerak naik hingga Rp8.905 per dolar, akibat hot money asing di pasar meningkat, namun sejak itu posisinya terus diatas Rp8.905 mencapai Rp8.929 per dolar.

"Kami optimis rupiah masih dapat bergerak naik lagi, karena faktor positif dari eksternal masih akan terjadi,"ucapnya.

Penguatan rupiah yang relatif kecil itu, menurut dia, karena pelaku pasar percaya pernyataan Bank sentral AS bahwa ekonomi Amerika Serikat akan tumbuh pada tingkat yang moderet setelah dana paket stimulus dikeluarkan.

"Namun kenaikan rupiah itu juga karena pelaku belum antusias melakukan pembelian terhadap rupiah," katanya.

Dolar merosot terhadap mata uang Jepang, menjadi 81,12 yen dari 81,54 yen. Euro berpindah tangan pada 1,3995 dolar naik dari 1,3726 dolar.

(H-CS/A027/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010