Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu (28/7/2021), menghentikan kerugian dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt bangkit kembali 0,33 persen atau 51,23 poin menjadi menetap di 15.570,36 poin.
Indeks DAX 30 terpangkas 0,64 persen atau 99,85 poin menjadi 15.519,13 poin pada Selasa (27/7/2021), setelah tergerus 0,32 persen atau 50,31 poin menjadi 15.618,98 poin pada Senin (26/7/2021), dan terdongkrak 1,00 persen atau 154,75 poin menjadi 15.669,29 poin pada Jumat (23/7/2021).
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 19 saham berhasil mengantongi keuntungan, sementara 11 saham lainnya mengalami kerugian.
Siemens Energy, perusahaan divisi energi dari Siemens Group melonjak 3,19 persen, menjadi pencetak keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan manufaktur mesin pesawat terbang MTU Aero yang terdongkrak 2,68 persen, serta perusahaan produsen semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies meningkat 1,84 persen.
Di sisi lain, Deutsche Boerse Group, kelompok perusahaan penyelenggara pasar untuk perdagangan saham dan sekuritas mengalami kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 2,13 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan produsen berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Jerman Covestro AG yang kehilangan 1,68 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Jerman Deutsche Bank melemah 1,13 persen.
Grup perusahaan manufaktur barang-barang kimia BASF adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 231,68 juta euro (273,54 juta dolar AS).
Baca juga: WallStreetdibuka sedikit menguat jelang pengumuman bank sentral AS
Baca juga: Saham Prancis berbalik menguat, indeks CAC 40 melonjak 1,18 persen
Baca juga: IHSG ditutup melemah jelang pengumuman hasil rapat The Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021