Kami lebih banyak meningkatkan produktivitas pada tahun ini, sehingga ada penutupan beberapa kantor cabangJakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) berencana akan menutup 29 kantor cabang di Indonesia pada tahun 2021 untuk meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan.
"Kami lebih banyak meningkatkan produktivitas pada tahun ini, sehingga ada penutupan beberapa kantor cabang yang belum produktif," ucap Direktur BTN Jasmin dalam paparan kinerja triwulan II-2021, di Jakarta, Rabu.
Jasmin mengatakan salah satu inisiatif strategis pada tahun 2021 yakni mengubah model kantor cabang BTN dari pelayanan point of service menjadi point of sales, kemudian fokus pada perlindungan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca juga: BTN salurkan KPR untuk 78.000 unit rumah hingga semester I-2021
Adapun salah satu dari 29 kantor cabang BTN yang akan ditutup berada di Aceh, seiring dengan impelementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Nomor 11 tahun 2018 yang akan efektif pada 4 Januari 2022.
Sementara, sisa kantor cabang lainnya yang akan ditutup paling banyak berada di Jabodetabek dan pulau Jawa.
Kendati demikian, menurut Jasmin, penutupan kantor cabang tahun ini tak sebanyak tahun lalu yakni 130 cabang.
Selain perampingan outlet, Bank BTN juga menggelar beragam strategi pada tahun ini, mulai dari efisiensi, digitalisasi, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit.
Baca juga: BTN salurkan kredit Rp265,9 triliun pada triwulan II-2021
Baca juga: BTN bukukan laba bersih Rp920 miliar pada triwulan II-2021
Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021