New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York melonjak pada Rabu waktu setempat, didukung oleh melemahnya dolar dan kenaikan lebih rendah dari perkiraan persediaan minyak mentah Amerika Serikat, sehari setelah harga anjlok sebagai reaksi terhadap kenaikan tak terduga tingkat suku bunga China.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, melonjak 2,28 dolar menjadi ditutup pada 81,77 dolar per barel setelah jatuh 3,59 dolar pada Selasa dalam kejatuhan terbesar satu hari sejak awal Februari.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember melompat 2,50 dolar AS menjadi 83,60 dolar per barel. Kontrak jatuh 3,27 dolar pada Selasa.

Keuntungan muncul setelah Departemen Energi AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik sedikit minggu lalu, sementara produk sulingan (destilat) menunjukkan penurunan lebih besar dari yang diperkirakan.

Stok minyak mentah naik 700.000 barel dari minggu sebelumnya menjadi 361,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 Oktober kurang dari yang diperkirakan oleh sebagian besar analis, sedangkan persediaan bahan bakar distilat turun sebesar 2,2 juta barel.

"Beberapa melihat penurunan besar sebagai kesempatan untuk membeli. Itu sebabnya harga naik sedikit," kata Victor Shum, seorang analis di konsultan energi Purvin & Gertz.

"Koreksi dalam minyak pada hari Selasa adalah hasil dari langkah mengejutkan China untuk menaikkan suku bunga. Ketakutan adalah bahwa China akan memperlambat pertumbuhan ekonominya dan akan mengurangi pembelian komoditas dan segala sesuatu yang lainnya."

China pada Selasa menaikkan suku bunga seperempat poin untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, yang mengguncang pasar global.

Shum mengatakan minyak diperkirakan pulih karena faktor-faktor yang mendorong harga di atas 80 dolar per barel tetap, termasuk ekspektasi umum pelemahan dalam dolar AS.

Pemogokan di Prancis yang mengancam melumpuhkan ekonomi, juga membantu mendorong harga minyak lebih tinggi karena aksi massa yang menyebabkan pasokan bahan bakar berkurang, Shum mengatakan.(*)
(Uu.SYS/A026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010