Jakarta (ANTARA News) - Komisi X DPR RI dalam waktu dekat akan mengundang KONI Pusat, Kemenpora dan Kemendiknas untuk berkoordinasi guna merencanakan penyusunan cetak biru pengembangan olahraga ke depan.
Ketua Umum KONI/KOI Pusat Rita Subowo seusai rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, mengatakan, pengembangan olahraga Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab KONI.
"Pemerintah harus secara total membantu. Pengembangan olahraga ke depan tidak dapat lagi dilakukan secara terpisah-pisah, karena itu semua pihak yang terkait harus bersinergi dan bersama-sama merumuskannya," katanya.
Dalam rapat kerja tersebut dibahas persiapan Indonesia sebagai tuan rumah SEA Games Ke-26. Menurut rencana, pesta olahraga antarnegara kawasan Asia Tenggara itu akan digelar di Jakarta dan Sumatera Selatan, November 2011.
Dipaparkan lebih jauh oleh Rita, bahwa pembangunan olahraga ke depan bukan hanya melibatkan KONI, Kemenpora dan Kemendiknas saja, karena pembangunan olahraga seutuhnya mencakup berbagai aspek di antaranya aspek budaya, kesehatan, ketahanan dan sebagainya.
Karena itu, menurut dia, kementerian-kementerian terkait juga akan dilibatkan.
"KONI, Menpora dan Mendiknas yang akan memetakan potensi olahraga nasional, mengingat yang diperlukan ke depan adalah cetak biru pengembangan olahraga secara nasional. Sekarang ini Departemen Pendidikan telah menyelenggarakan O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional). Namun para juara-juara O2SN ini akan dikemanakan. Karena itulah ke depan harus ada sekolah khusus olahraga untuk menampung dan melanjutkan hasil O2SN tersebut," katanya.
Dia mencontohkan juara-juara Olimpiade Remaja atau Youth Olympic Games di Singapura baru-baru ini. Para juara di arena tersebut, menurut Rita, umumnya atlet-atlet yang bersekolah khusus di sekolah olahraga.
"Sekitar 70 persen atlet yang dikirim oleh negara-negara peserta ke Olimpiade Remaja tersebut merupakan siswa-siswa sekolah olahraga. Dari hasil yang kita bukukan pada Olimpiade Remaja tersebut dapat kita prediksi hasil yang bakal kita capai pada berbagai kejuaraan internasional ke depan," ujar Rita.
Menurut dia, kalau Indonesia tidak melakukan langkah-langkah terobosan, maka prestasi kontingen Merah Putih ke depan akan semakin tertinggal.
Dia menyebut kerja sama antara induk-induk organisasi olahraga dengan BUMN yang telah ditandatangani baru-baru ini sebagai satu di antara langkah terobosan tersebut.
Langkah terobosan lainnya yang telah dilakukan misalnya kerja sama induk organisasi olahraga dengan federasi internasionalnya. Demikian pula kerja sama KONI/KOI dengan IOC melalui Olympic Solidarity.
Namun, Rita melihat semua itu dilakukan masih secara terpisah-pisah. Karena itulah semua langkah terobosan itu harus disinergikan.
Jadi, lanjutnya, pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan olahraga ke depan harus duduk bersama menyusun cetak biru pengembangan olahraga Indonesia ke depan.
"KONI akan mengajukan sejumlah usulan, di antaranya pembentukan sentra pembinaan olahraga di delapan provinsi, dimana di masing-masing provinsi itu ada sekolah olahraga, pusat ilmu olahraga, dan perkampungan atlet. Dengan demikian pengembangan olahraga ke depan dapat dilakukan secara terukur." ujarnya.(*)
(ANT-133/R014/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010