Magelang (ANTARA News) - Pendiri "Rumah Baca Duniatera" Borobudur, Dorothea Rosa Herlyani, mengemukakan, fasilitas edukasi itu dibangun sebagai suatu terminal untuk upaya mendorong pengembangan masyarakat gemar membaca secara cerdas dan kreatif.

"Antara lain menjadi sarana untuk mewujudkan pengembangan masyarakat membaca yang cerdas dan kreatif," katanya saat sarasehan budaya bertajuk "Wedangan Di 20102010", di Magelang, Jateng, Rabu malam.

Rosa yang juga penyair Magelang itu mengatakan, dirinya merintis pendirian RB Duniatera di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 500 meter timur Candi Borobudur di lokasi seluas 600 meter persegi.

Menurut rencana, RB itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain internet dan ratusan buku koleksinya terutama bidang humaniora seperti sastra, sosial, filsafat, dan budaya.

Selain itu, katanya pada sarasehan yang dihadiri kalangan seniman dan budayawan Magelang, berbagai buku bacaan edukatif untuk anak-anak, remaja dan pemuda.

Ia menjelaskan tentang RB Duniatera sebagai komunitas buku, ruang baca, dan rumah penulisan buku.

Selain itu, katanya, tempat itu untuk membangun suatu komunitas belajar penerbitan dan komunitas belajar bahasa.

"Untuk ruang belajar bersama mengembangkan berbagai komunitas, memberikan situasi konfusif bagi siapa saja yang ingin mengembangkan minta baca dan tulis, ruang diskusi di antara pembaca buku dan kaum muda dari berbagai tempat," katanya.

Pihaknya membangun jejaring dengan masyarakat umum terutama kaum muda, institusi kampus, kelompok, dan komunitas seni budaya, penulis, seniman, dan pihak lainnya yang memiliki perhatian terhadap dunia perbukuan, seni, budaya, dan kemanusian di berbagai tempat baik di dalam maupun luar negeri.

Ia menyatakan telah merencanakan sejumlah program RB Duniatera seperti pelatihan secara gratis menyangkut menulis buku, menerbitkan buku, mendistribusikan buku, dan mengelola situs internet.

"Mereka yang tertarik bisa menjadi anggota Duniatera, kami akan mendorong anak-anak muda untuk mempunyai komunitas baik di dunia maya dan dunia nyata untuk kepentingan pengembangan potensi diri," katanya.

Ia mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan RB Duniatera telah dilaksanakan pada Rabu (20/10) siang bertepatan dengan HUT ke-47 dirinya.

"Rencananya pada Desember 2010 akan kami resmikan dan Januari 2011 diharapkan sudah bisa dimulai berbagai program pelatihan dan tindak lanjut atas kegiatan itu," katanya.

Budayawan Kota Magelang, Soetrisman, menyebut, pembangunan RB Duniatera sebagai nafas baru dunia perbukuan.

"Tempat itu akan menjadi terminal gagasan kreatif, tempatnya yang di Borobudur akan menjadikan nilai baru kawasan peninggalan peradaban dunia itu," kata Soetrisman yang juga pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar Magelang itu.

Ia mengharapkan, berbagai kalangan terutama anak dan pemuda setempat memanfaatkan RB itu untuk pengembangan potensi diri dan wawasannya. (*)
(U.M029/M028/R009)

Oleh
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010