Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Polrestro Jakpus) menyelidiki dugaan seorang demonstran yang juga mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), Farel Restu terkena tembakan senjata api milik petugas.
"Pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah terkena peluru atau senjata tajam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.
Boy menuturkan pihak Polrestro Jakarta Pusat sedang melakukan periksaan terhadap petugas patroli yang mengamanan aksi unjukrasa mahasiswa di Jalan Diponegoro itu.
Selain itu, polisi juga meminta hasil visum pemeriksaan luka yang dialami mahasiswa UBK angkatan 2008 tersebut kepada pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Boy menjelaskan insiden penembakan itu berawal saat petugas berusaha menggagalkan aksi mahasiswa dan aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang ingin memblokir Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat dengan membakar ban dan poster.
Namun mahasiswa dan aktivis itu melakukan perlawanan dengan cara memukul salah satu petugas bernama Ajun Komisaris Polisi Suraji.
Polisi berusaha mengamankan pelaku pemukulan petugas itu, tapi pengunjuk rasa semakin anarkis melakukan pelemparan menggunakan batu dan bambu.
Boy menuturkan petugas patroli gabungan dari polsek di wilayah Jakarta Pusat sempat mengeluarkan dua kali tembakan senjata revolver ke atas untuk membubarkan pendemo.
"Justru massa semakin brutal dan saat itu ada salah satu mahasiswa terluka, namun belum bisa dipastikan terkena peluru atau senjata tajam," tutur Boy.
Perwira menengah kepolisian itu, menyatakan tindakan petugas melepaskan tembakan ke atas sudah sesuai prosedur karena situasi unjukrasa terjadi eskalasi.
Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa melakukan aksi unjukrasa di beberapa lokasi di wilayah Jakarta, guna memperingati satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono. (T014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010