Surabaya (ANTARA News) - PT Telkomsel terus meluncurkan program inovasi berbasis tarif murah, sebagai salah satu upaya mengejar target pencapaian 100 juta pelanggan hingga akhir 2010.
Manajer Pemasaran Telkomsel Area Jawa Bali, Erik Rudianto, kepada wartawan di Surabaya, Rabu, menjelaskan, peluncuran program terbaru tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan komunikasi berkualitas dengan tarif murah.
"Kami memahami kebutuhan masyarakat akan layanan komunikasi yang semakin murah, namun tetap berkualitas," kata Erik saat memperkenalkan paket perdana Kartu As dengan tarif Rp20 per menit.
Secara nasional, hingga saat ini Telkomsel telah memiliki lebih kurang 93 juta pelanggan. Sekitar 25 persen di antaranya berada di area Jawa Timur.
Dari total pelanggan nasional tersebut, sekitar 63 persen merupakan pengguna kartu Simpati, 25 persen kartu As, dan 12 persen kartu Halo.
Didampingi Manajer Komunikasi Perusahaan Telkomsel Area Jawa Bali, Sri A. Yusmeniwati, Erik Rudianto mengakui persaingan di bisnis telekomunikasi semakin ketat dan hampir seluruh operator menawarkan berbagai program untuk menggaet pelanggan.
"Pembaruan strategi komunikasi dan pemasaran harus dilakukan setiap saat, termasuk strategi dalam hal tarif murah," tambahnya.
Ia menambahkan strategi tarif murah masih cukup efektif untuk mendongkrak pasar, terutama pelanggan yang memiliki anggaran komunikasi kurang dari Rp1.000 per hari.
Kendati demikian, program tarif murah juga cukup rentan karena pelanggan sewaktu-waktu bisa berpindah operator, apabila ada penawaran tarif yang lebih menguntungkan.
"Untuk memperkuat loyalitas pelanggan, kami terus memperkuat dan meningkatkan kualitas layanan serta jaringan," kata Erik Rudianto.
Dalam program terbaru yang diluncurkan, Telkomsel menawarkan tarif Rp20 per menit kepada pelanggan yang mengaktifkan Kartu As mulai 20 Oktober 2010.
Tarif itu berlaku akumulatif hingga pemakaian Rp600 dan setelah batas terlampaui, tarif yang dipatok hanya Rp1.000 per menit selama 24 jam. (D010/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010