Dia menilai para warga binaan sangat rentan terpapar COVID-19 karena jumlah kapasitas lapas yang sudah melebihi kapasitas ("overload") dan harus berdesakan di dalamnya.
"Warga binaan termasuk dalam kelompok paling berisiko terhadap COVID-19. Karena itu vaksinasi ke depan harus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sahroni kecam oknum diskreditkan kinerja pemerintah tangani pandemi
Dia meminta Kemenkumham dan Polri harus dapat memperhatikan ketersediaan stok vaksin COVID-19 untuk warga binaan agar dapat divaksinasi secara keseluruhan guna mencegah penyebaran COVID-19 di lembaga permasyarakatan (lapas).
Andi Rio meminta lapas dapat melakukan vaksinasi secara terukur agar tidak terjadi kepadatan karena banyak lapas di Indonesia yang kondisinya melebihi kapastitas sehingga dipastikan sulit menjaga jarak.
"Harus dapat dipastikan protokol kesehatan tetap diterapkan, baik di dalam lapas dan saat program vaksinasi seperti melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala di dalam lapas," ujarnya.
Baca juga: Puan: Seruan Presiden untuk ASN jadi era baru pelayanan publik
Politisi Partai Golkar itu meminta Kemenkumham harus dapat melakukan berbagai upaya dan strategi untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di lapas dan rumah tahanan (rutan).
Dia meminta seluruh petugas lapas dan rutan tidak lengah dan sigap memberikan pelayanan kesehatan apabila ada warga binaan maupun petugas yang terpapar COVID-19 agar virus tersebut tidak meluas.
Baca juga: Ketua DPR minta cegah daerah luar Jawa-Bali jadi episentrum COVID-19
"Jangan sampai ada napi atau petugas yang terpapar namun tidak mendapatkan perhatian dan pelayanan, mengingat ini menyangkut keselamatan jiwa warga binaan," katanya.
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021