Lombok Tengah (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suwono mengatakan, Pemerintah Indonesia bertekad menghasilkan surplus beras yang semakin ditingkatkan agar dapat membantu negara-negara lain di dunia yang dilanda kelaparan.

"Tekad pemerintah yakni surplus beras yang semakin meningkat setiap tahun agar pada masa mendatang dapat membantu dunia," kata Suwono saat berdialog dengan dengan peserta Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia XXX Tahun 2010 yang dipusatkan di Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.

Dialog itu dipandu oleh Lula Kamal, aktris sinetron dan film serta presenter sejumlah program acara televisi nasional.

Puncak peringatan HPS XXX 2010 itu juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksono, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi dan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini.

Suwono mengatakan, kini Indonesia telah memproduksi lebih dari 38 juta ton beras namun tingkat konsumsi juga cukup besar yakni sekitar 33,5 juta ton, sehingga surplus 5,6 juta ton.

Namun, surplus 5,6 juta ton itu hanya cukup untuk kebutuhan dua bulan pada awal tahun berikutnya yakni Januari-Pebruari.

"Berbeda dengan Thailand yang produksinya 20 juta ton beras namun tingkat konsumsinya hanya 10 juta ton, sehingga surplusnya cukup banyak. Orang Thailand makan nasi separoh dari kita yakni sekitar 70 sampai 90 kilogram perkapita/tahun, sementara rakyat Indonesia mencapai 139 kilogram perkapita/tahun," ujarnya.

Sementara penduduk dunia sesuai data versi Lembaga Pangan Dunia (FAO), yang dilanda kelaparan mencapai satu miliar orang dan diprediksi pada 2050 dapat mencapai 9,6 miliar orang sehingga dibutuhkan tambahan pangan (beras) sekitar 70 persen.

Menurut Suwono, Indonesia sebagai bangsa yang memiliki potensi surplus beras juga berkewajiban membantu negara-negara lain didunia yang dilanda kelaparan.

"Karena itu, Pemerintah Indonesia sudah bertekad untuk terus meningkatkan produksi pangan (beras) agar bisa berbagi dengan negara lain yang sangat membutuhkannya," ujarnya.
(A058/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010