Bandung (ANTARA) - Seusai menggunting pita yang terpasang di pintu rumah bercat putih yang dihadiahkan kepadanya, Dayat Hidayat (47) melangkahkan kaki memasuki rumah, lalu mengangkat kedua tangan dan berdoa.
Petugas kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu tak kuasa menahan haru. Ia pun lantas bersimpuh, kemudian bersujud syukur.
Hari itu, Sabtu, 17 Juli 2021, merupakan hari yang bersejarah bagi Dayat. Pada hari itu, dia menerima kunci rumah hadiah dari relawan Jabar Bergerak.
Setelah beberapa puluh tahun, mimpi Dayat untuk memiliki rumah sendiri akhirnya terwujud. Kini Dayat bersama keluarganya bisa dengan tenang tinggal di rumah tipe 36 di Bukit Esma, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Dia bersyukur bisa mendapat hadiah rumah di lahan seluas 66 meter persegi yang bisa dia tempati bersama istri dan tiga anaknya tanpa harus mengkhawatirkan uang sewa.
Kini ia tidak perlu khawatir akan diusir dari rumah kontrakan karena tidak sanggup membayar uang sewa.
“Saya sangat senang dan bahagia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Atalia yang telah menginisiasi kegiatan ini. Juga para dokter dan perawat di RSUD,” kata Dayat, yang berencana segera memboyong istri dan anak-anaknya dari rumah kontrakan ke rumah barunya.
Dayat merupakan satu dari 884 peserta program Romantis (Roemah Nyaman Gratis) yang digagas oleh Jabar Bergerak.
Sebanyak 30 karyawan RSUD Soreang yang melihat langsung dedikasi Dayat dalam bekerja merekomendasikan dia sebagai calon pahlawan COVID-19 ke organisasi Jabar Bergerak.
Relawan Jabar Bergerak kemudian melakukan survei ke tempat kerja Dayat, mewawancarai pemberi referensi, serta datang langsung ke rumah Dayat tanpa sepengetahuan dia.
Jabar Bergerak memutuskan untuk menobatkan Dayat sebagai "Pahlawan COVID-19" setelah melihat dedikasinya dalam mendukung penanganan COVID-19.
Dayat sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di RSUD Soreang. Ia bertugas membersihkan area di sekitar instalasi gawat darurat (IGD).
Selain menjalankan tugas utamanya sebagai petugas kebersihan, Dayat secara sukarela membantu keluarga pasien COVID-19 yang datang ke IGD RSUD Soreang.
Dayat siaga 24 jam menyemprotkan disinfektan, mengantar pasien ke ruang isolasi, hingga membantu mengurus jenazah pasien COVID-19.
Dayat tahu apa yang dia lakukan membuat dia dan keluarganya berisiko tertular virus penyebab COVID-19. Oleh karena itu, Dayat selalu bekerja sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan di lingkungan rumah sakit.
Selain Dayat, organisasi Jabar Bergerak juga menobatkan Sujono (34) sebagai "Pahlawan COVID-19".
Relawan di Puskesmas Padasuka, Kota Bandung, itu merupakan satu dari 886 peserta program Modis (Motor Idaman Gratis) yang digagas oleh Jabar Bergerak.
Sujono, yang selama ini tidak punya pekerjaan tetap, direkomendasikan sebagai calon pahlawan oleh dua petugas Puskesmas Padasuka karena dedikasinya dalam membantu penanganan COVID-19 dinilai luar biasa.
Sujono banyak membantu memudahkan urusan petugas puskesmas dalam menangani penderita COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Ia membantu petugas memeriksa dan mengecek kondisi warga yang terindikasi terserang COVID-19 serta membantu menyampaikan penyuluhan mengenai protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Sujono juga menggagas pengumpulan dana untuk membantu tenaga kesehatan yang terserang COVID-19.
Atas dedikasinya, Jabar Bergerak memberikan hadiah sepeda motor kepadanya pada Rabu (14/6) di Sekretariat Jabar Bergerak, Kota Bandung.
“Saya bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada Jabar Bergerak dan sponsor atas penghargaan ini. Sangat bermanfaat bagi saya,” kata Sujono.
Tanda Cinta
Dalam satu setengah tahun terakhir, para dokter, tenaga kesehatan, dan warga berjibaku melawan pandemi COVID-19 dengan segala upaya.
Guna mengapresiasi dan menyemangati para pejuang kemanusiaan pada masa pandemi, Jabar Bergerak menjalankan program penghargaan Romantis (Roemah Idaman Gratis) dan Modis (Motor Idaman Gratis).
Pendiri sekaligus Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil secara simbolis menyerahkan hadiah rumah kepada petugas kebersihan RSUD Soreang Dayat Hidayat via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (16/7).
Sedangkan hadiah sepeda motor diserahkan langsung kepada tenaga nonmedis Puskesmas Padasuka Sujono di Sekretariat Jabar Bergerak, Kota Bandung, Rabu (14/7).
"Ini adalah tanda cinta kepada para pejuang COVID-19 ini dalam bentuk yang nyata," kata Atalia, istri Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.
"Gayung bersambut, Jabar Bergerak mendapatkan banyak dukungan dari sponsor seperti bank BJB dan Ingria Group untuk memberikan hadiah berupa rumah dan motor," katanya.
Atalia mengatakan bahwa bantuan untuk kedua pejuang COVID-19 berasal dari sumbangan para donatur, bukan dari dana pemerintah.
"Ini adalah dari kebaikan para donatur. Jabar Bergerak hanya menjadi kepanjangan tangan dari mereka. Kebaikan hati para donatur itu sudah selayaknya diterima dengan hati juga," kata Atalia.
Para penerima penghargaan direkomendasikan orang-orang di sekitar mereka untuk mendapatkan hadiah dalam program Romantis dan Modis.
Hadiah dalam program Romantis diberikan kepada orang yang mendukung penanganan COVID-19 namun mengalami kesulitan ekonomi dan tidak memiliki rumah serta direkomendasikan oleh teman atau tetangga atau organisasi.
Adapun syarat bagi calon penerima hadiah Modis yakni kesulitan secara ekonomi, tidak memiliki motor, dan direkomendasikan oleh teman atau tetangga atau organisasi karena dinilai mendukung penanganan COVID-19.
Atalia menuturkan, ada sekitar 1.769 pejuang COVID-19 yang direkomendasikan oleh orang-orang di sekitar mereka untuk mendapat hadiah dalam program Romantis dan Modis.
Jabar Bergerak menyeleksi mereka dengan melakukan survei ke lokasi kerja serta mewawancarai orang-orang yang memberikan rekomendasi.
Setelah menjalankan program Romantis dan Modis periode pertama pada Maret 2021, Jabar Bergerak berencana menggelar program penghargaan Romantis dan Modis periode kedua.
"Seperti pada periode pertama, program ini juga akan memberikan sebanyak sembilan rumah dan sembilan motor kepada para pejuang pandemi COVID-19 yang meliputi tenaga kesehatan, para tenaga pendidik, pejuang UMKM, dan relawan non-medis," kata Atalia.
Program penghargaan itu, menurut dia, merupakan bagian dari upaya untuk membangun solidaritas kepada sesama pada masa pandemi COVID-19.
"Ini semata dari kebaikan donatur dan kebaikan hati masyarakat. Semua yang terlibat di Jabar Bergerak juga tidak menerima honor, tetapi murni sebagai relawan," katanya.
Selain menumbuhkan rasa solidaritas, program penghargaan semacam itu diharapkan bisa menjadi penyuntik semangat bagi para petugas dan sukarelawan yang sehari-hari terlibat dalam upaya penanggulangan COVID-19.
Baca juga:
Jabar Bergerak dirikan posko makan siang gratis di Gedung Pakuan
Jawa Barat akan tuntaskan pembayaran insentif tenaga kesehatan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021