Jakarta (ANTARA News) - Massa Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka di Jakarta, Rabu siang, sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.
Peristiwa saling dorong tersebut dipicu oleh aksi massa HMI yang mencoba mendorong kawat berduri yang dipasang di depan Istana Merdeka.
Pada saat aksi saling dorong, sempat terjadi kericuhan karena polisi dituduh melakukan kekerasan. Mereka saling menyalahkan. Aksi saling dorong mereda setelah polisi mundur ke tempatnya semula.
Pada Rabu siang itu, polisi juga sudah mengerahkan polisi anti huru hara yang mengenakan helm, tameng dan tongkat. Dalam aksinya pengunjuk rasa masih terus berorasi.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Jalan Thamrin menuju Harmoni lancar namun dari arah sebaliknya ditutup.
Staf Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga dalam sebuah diskusi mengatakan, pemerintah akan mendengarkan pesan-pesan politik yang disuarakan para demonstran.
"Kami sangat menghormati pandangan dan posisi politik orang yang berseberangan. Ini kami dengarkan," kata Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga pada diskusi "Demokrasi dan konstitusionalisme" di Jakarta, Rabu.
Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Partai Demokrat dengan menghadirkan pembicara Daniel Sparingga, peneliti LIPI Lili Romli dan Ketua Komisi III Beny K Harman.
Lebih lanjut Daniel menjelaskan bahwa aksi demo merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri. Karena itu tambahnya pemerintah tetap akan memperhatikan apa saja pesan politik yang disampaikan melalui aksi demo tersebut.
Daniel mengharapkan aksi demo tidak hanya digunakan untuk meneriakkan yel-yel anti pemerintah, tetapi juga menyuarakan pesan politik yang ingin disampaikan ke pemerintah.
"Kami harap demo itu tidak sekedar teriak-teriak `SBY turun`. Itu penting. Tetapi kami harapkan pesan-pesan politik muncul sehingga kami (Istana) bisa menangkap pesan yg disampaikan. Itu akan kami dengar," kata Daniel.
Menurut Daniel, pihak Istana tidak menganggap aksi-aksi demo menjadi satu ancaman. Daniel menegaskan hal itu sebagai bagian dari menyampaikan aspirasi dan pesan politik.
(M041*U002/A041/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010