Jakarta (ANTARA News) - Nilai perdagangan Indonesia dengan Brasilia tahun ini diperkirakan bisa mencapai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Akhir-akhir ini hubungan dagang makin baik. Tahun ini perdagangan Brasilia dengan Indonesia naik 35 persen, berarti tahun ini bisa mencapai angka 2,5 miliar dolar AS," kata Wakil Menteri Pembangunan Industri dan Perdagangan Luar Negeri Brasilia Ivan Ramalho di Jakarta, Rabu.

Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai total perdagangan Indonesia-Brasilia tahun 2009 sebanyak 1,9 miliar dolar AS.

Nilai itu diperkirakan naik karena selama Januari-Juli 2010 saja total perdagangan antara kedua negara sudah mencapai 1,4 miliar dolar AS atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2009 yang hanya 926,447 juta dolar AS.

Meski demikian neraca perdagangan Indonesia dengan Brasilia masih defisit, impor Indonesia masih lebih besar dari ekspor ke Brasilia.

Neraca perdagangan Indonesia-Brasilia tahun 2008 defisit 382,7 juta dolar AS, pada 2009 defisit 198,6 juta dolar AS dan selama semester pertama tahun 2010 pun masih defisit 147,4 juta dolar AS.

Dalam hal ini Indonesia mengimpor kedelai, gula, dan kapas dari Brasilia dan mengekspor karet, minyak sawit mentah, suku cadang, kertas dan elektronik ke negara di Amerika Selatan itu.

Ramalho, yang memimpin delegasi misi dagang Brasilia ke Indonesia, mengatakan, masih banyak potensi perdagangan antara kedua negara yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama perdagangan antara kedua negara.

"Kita harus saling mengenali dan menggali potensi. Oleh karena itu selain melakukan misi dagang ke sini kami juga mengundang pelaku usaha Indonesia mengunjungi negara kami," katanya.

Seperti Indonesia, kata dia, Brasilia memiliki potensi pasar dan sumber daya alam besar. Brasilia dikenal sebagai penghasil produk peternakan, pertanian dan kehutanan di dunia. Potensi serupa juga dimiliki Indonesia.

Menurut Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, perkembangan industri berbasis peternakan, pertanian dan kehutanan di Brasilia sudah lebih baik.

Pemerintah, kata dia, membuka peluang bagi pelaku usaha Brasilia untuk membangun kapasitas produksi serta mengembangkan industri hilir pertanian serta agrobisnis di Indonesia.

"Misalnya untuk buah, tebu, kopi, kedelai, daging dan yang lain," katanya.

Ia menambahkan, dalam hal ini pemerintah akan memberikan fasilitas yang diperlukan pelaku usaha Brasilia untuk melakukan investasi dan membangun sarana produksi di Indonesia.

"Kami mengundang sebanyak mungkin investor untuk membangun basis produksi di sini," demikian Gusmardi Bustami.

(M035/S026)


Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010