Denpasar (ANTARA News) - Perekonomian global belum pulih benar, namun realisasi perolehan devisa dari perdagangan aneka kerajinan Bali mampu meraih 152,8 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2010.
Penghasilan dari sektor kerajinan itu naik 18,7 persen jika dibandingkan periode sama 2009, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Rabu.
Aneka barang kerajinan Bali yang dibuat dengan rancang bangun (desain) yang dipadukan dengan budaya lokal mempunyai pangsa pasar khusus di luar negeri sehingga tetap tinggi pesanan yang diterima perajin.
Walau ada krisis ekonomi global melanda dunia internasional, realisasi aneka kerajinan masyarakat tetap ada yang diekspor, seperti perabotan rumah tangga, perhiasan perak yang dipadukan dengan emas, permata dan sebagainya.
Hal yang cukup menggembirakan kata Bagiada, kerajinan Bali yang tadinya mendapat persaingan ketat dari negara tetangga seperti Vietnam, India, China dan Thailand, masih laku terjual bahkan ada peningkatan devisa.
Ia menambahkan, negara pesaing industri Bali dalam memproduksi matadagangan dilakukan secara massal dengan memanfaatkan teknologi industri sehingga mampu menghasilkan barang dalam jumlah tertentu sesuai jumlah pesanan.
Sedangkan pengusaha dan perajin Bali dalam menciptakan barang bernilai seni masih mempertahankan keterampilan tangan sehingga menjadi kendala dalam memenuhi permintaan atau pesanan dalam jumlah besar.
"Ini artinya barang kerajinan yang dibuat secara artistik oleh masyarakat Bali, memiliki pangsa pasar khusus yang tidak tergantikan," tutur Bagiada sambil menyebutkan ada sedikitnya 17 jenis kerajinan Bali yang menembus pasaran ekspor.
Kerajinan perak misalnya, memiliki pasar tertinggi terutama ke Amerika Serikat, negara Uni Eropa, Australia dan Asia lainnya menghasilkan devisa 17,7 juta dolar AS selama kurun waktu delapan bulan I-2010 bertambah 17 persen dari periode sama sebelumnya.
Aneka jenis kerajinan berbahan baku logam yakni berupa tempat lilin, mainan anak-anak misalnya diekspor senilai 7,9 juta dolar menempati urutan kedua disektor kerajinan dan menyusul kerajinan kulit seharga 7,3 juta dolar.
(ANT077/I006)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010