Palu (ANTARA News) - Sejumlah elemen mahasiswa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, turun ke jalan mengkritisi setahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono.
Mereka tergabung dalam Front Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa Indonesia (AMPIBI) dengan koordinator Bambang Suryadi.
Elemen yang bergabung di antaranya Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokratik, Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Mahasiswa Pembebasan, Persatuan Politik Rakyat Miskin, BEM Sekolah Tinggi Agama Islam, BEM Universitas Alkhairaat, dan HMI MPO.
Salah seorang pemimpin unjuk rasa, Bambang Suryadi, mengatakan isu yang diusung dalam aksi bersama ini di antaranya pendidikan dan kesehatan gratis, penegakan hukum, dan turunkan harga sembako.
Pantauan di Taman GOR Palu, pada pukul 9.00 WIB di titik kumpul massa AMPIBI, baru terlihat belasan peserta aksi. Beberapa di antaranya membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman kepada pemerintah.
Aktivitas perkuliahan di Universitas Tadulako Palu, perguruan tinggi terbesar di Sulteng, berlangsung seperti biasa. Tidak terlihat tanda-tanda adanya mobilisasi massa dalam jumlah besar.
Demikian halnya di kampus Unisa dan STAIN Palu meski sekelompok mahasiswa berupaya menggalang simpati rekannya dengan cara berorasi agar Ikut turun ke jalan.
Hingga Pukul 09.30 Wita, belum terlihat kelompok unjuk rasa di gedung DPRD dan Kantor Gubernur Sulteng, lokasi yang akan dijadikan titik kumpul aksi.
Polda Sulteng mempersiapkan 3000 personelnya untuk mengamankan aksi di Ibukota Sulteng tersebut.
(ANT/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010