Deauville,Prancis (ANTARA News/AFP) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Selasa menyatakan dengan hati-hati tentang perisai pertahanan rudal yang direncanakan NATO tetapi mengatakan Moskow terbuka untuk membicarakan masalah itu.

Rencana terdahulu untuk menggelar sistem anti rudal di bekas negara-negara satelit Sovyet di Eropa timur membuat Kremlin marah, tetapi NATO kini mengharapkan dapat meredakan keraguan ini dengan memasukkan Moskow dalam perencanaan sistem yang lebih luas.

"Kami telah membicarakannya kemarin," kata Medvedev, dalam satu jumpa pers bersama dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel setelah dua hari perundingan di Prancis mengenai keamanan Eropa.

"Kami mendengar apa yang dikemukakan kepada kami menyangkut gagasan melibatkan Rusia dalam pertahanan rudal global. Disarankan bahwa masalah ini akan merupakan bagian dari diskusi-diskusi mengenai hubungan kami dengan NATO," katanya.

"Kami akan memperhatikan gagasan dari usulan ini sekarang. Tetapi saya kira NATO sendiri harus memutuskan bagaimana kelompok itu melihat Rusia untuk bergabung dengan sistem ini, apa yang akan diberikan, dengan cara bagaimana persetujuan-persetujuan mungkin dicapai dan bagaimana bekerja selanjutnya.

"Hanya setelah membahas usulan ini kami akan dapat memberikan satu jawaban tentang bagaimana kami akan bekerja selanjutnya dalam hubungan dengan pertahanan rudal Eropa itu."

Medvedev menambahkan ia menyetujui undangan untuk menghadiri KTT NATO di Lisabon bulan depan, di mana masalah pertahanan rudal dan rencana keamanan lebih luas sekutu Barat itu bagi Eropa akan dibicarakan.(*)

(Uu.H-RN/M043/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010