Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengimbau kepada elemen mahasiswa untuk melakukan aksi secara tertib, konstruktif dan tidak anarkis dalam menyikapi setahun kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II yang jatuh pada 20 Oktober 2010.

Imbauan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dr H Taufik Yudi Mulyanto, di acara silaturrahmi dan dialog bersama elemen Mahasiswa dari berbagai kampus, di Jakarta, Selasa.

Terkait aksi demonstrasi itu sendiri, Taufik Yudi menilai sebagai hal yang wajar dalam mengkritisi kinerja pemerintahan jika dianggap ada hal-hal yang kurang memuaskan. Namun pihaknya berharap elemen mahasiswa dan pemuda untuk melakukan aksi damai, tertib, dan tidak anarkis.

"Dalam demokrasi wajar kalau ada perbedaan pandangan dan mereka melontarkan aspirasi tersebut melalui aksi demonstrasi,” katanya.

Namun begitu, Taufik Yudi berharap agar para pemuda dan mahasiswa mampu menjaga aksinya dari pihak-pihak yang memang ingin mencari kepentingan dan memiliki agenda tersendiri.

"Sebagai kaum akademis, mahasiswa harus mengedepankan intelektual dan profesionalisme dan menjaga kemurnian aksi mereka dalam mengkritisi pemerintah dan sekaligus memberikan solusi efektif," ujarnya.

Lebih lanjut, Taufik Yudi menyayangkan jika dalam proses demokrasi saat ini dan pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat justeru masih ada pihak-pihak  yang mendesak pemerintah mundur cuma karena ada kekurangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Guna meredam aksi mahasiswa, Dinas pendidikan DKI pun memiliki cara tersendiri dalam menampung aspirasi para mahasiswa. Salah satunya dilakukan dengan melakukan pertemuan dan dialog bersama antara mahasiswa dan Dinas Pendidikan DKI terkait dengan permasalahan yang terjadi saat ini, terutama terkait masalah pembangunan dunia pendidikan.

Dengan pertemuan dan dialog ini kita banyak mendapatkan masukan dari mahasiswa terkait ide positif mereka  dalam memberikan solusi terhadap persoalan yang yang tidak terpikir sebelumnya,” katanya.

Menurut dia, pertemuan dan dialog tersebut sangat efektif dibandingkan harus melakukan aksi demonstrasi. "Kalau dengan aksi demonstrasi, kita membutuhkan tenaga yang  banyak dan rawan akan terjadi gesekan (potensi konflik). Tetapi dengan dialog dan jalur yang tepat para mahasiswa dapat lebih elegan mengedepankan unsur akademis," katanya.

Manfaat bagi dinas pendidikan, kata Taufik Yudi, pihaknya mendapatkan ide yang sangat banyak terkait dengan upaya membangun dunia pendidikan di DKI. Disamping itu, Dinas Pendidikan juga mendapat pembelajaran yang sangat berharga terkait aksi nyata mencederdaskan kehidupan bangsa.

"Salah satunya, dari pertemuan tersebut kami dapat belajar bagaimana seorang mahasiswa yang sejatinya masih mencari ilmu tetapi secara bersamaan memberikan ilmu mereka kepada anak-anak usia dini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)," demikian H Taufik Yudi Mulyanto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010