Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak anak-anak muda berprestasi Indonesia yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Pada pidatonya yang disampaikan secara daring dalam acara Simposium Internasional XIII PPID yang bertajuk Kontribusi Menuju Indonesia Emas Berkelanjutan 2045 pada Selasa, Moeldoko menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang tidak hanya sehat, cerdas, dan inovatif, namun juga yang berkarakter kuat, mencintai Tanah Airnya dan bangga terhadap negara Indonesia.

“Kita butuh sumber daya yang terampil, punya etos kerja yang baik, serta berwawasan global tapi juga berkarakter pancasila. Itu sangat penting,” kata Moeldoko dalam siaran pers KSP, di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Moeldoko sebut visi "The Service City" Kota Kediri sesuai jalur

Dia menyampaikan seluruh pemuda Indonesia memiliki peranan penting dalam mencapai Indonesia emas 2045. Menurutnya, pemuda merupakan ujung tombak dan agen perubahan, sehingga ia mengajak pemuda berkontribusi dan terlibat secara aktif dalam pembangunan Indonesia.

Moeldoko juga berharap bahwa putra-putri terbaik bangsa mampu menjadi generasi pemimpin yang mengisi posisi-posisi strategis dalam negeri, sehingga bangsa Indonesia tidak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja ahli dari luar negeri.

Selain itu, mantan Jenderal TNI tersebut juga menyampaikan pentingnya sumber daya manusia (SDM) andal Indonesia dalam mewujudkan transformasi ekonomi negara.

Ia mencontohkan komoditas Nikel yang menjadi salah satu aset terbesar dimana ketersediaan cadangan Nikel di Indonesia sangat melimpah bahkan mencapai sekitar 24 persen cadangan nikel dunia.

“Untuk itu kita ingin agar komoditas tersebut memberikan manfaat berupa nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Kita tidak mau lagi mengekspor bijih nikel. Kita ingin mengolahnya,” kata Moeldoko.

Moeldoko mengakui bahwa dalam mewujudkan misi Indonesia Emas 2045 bukanlah suatu yang mudah.

Baca juga: KSP: Pasokan oksigen di Tangerang Selatan mencukupi

Berdasarkan laporan United Nation Development Programme (UNDP) mengenai Indeks Pembangunan Manusia di tahun 2020, Indonesia masih berada di posisi 107 dari 189 negara. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih menduduki peringkat kelima.

Namun, pemerintah juga terus berupaya untuk mewadahi pengembangan kualitas SDM Indonesia, salah satunya adalah melalui Manajemen Talenta Nasional (MTN) yang bertujuan untuk mendorong setiap individu mencapai talenta potensial tertingginya.

Ia pun menekankan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo selalu memprioritaskan pembangunan SDM yang berkualitas. Hal ini terlihat dari arahan Presiden untuk menteri dan lembaga yang menempatkan pembangunan SDM menjadi arahan yang paling utama, diikuti dengan pembangunan infrastruktur, reformasi regulasi, reformasi birokrasi dan transformasi ekonomi.

Sebagai informasi, Indonesia telah merumuskan visi Indonesia Emas 2045 melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Secara bertahap, Indonesia akan mencoba masuk dalam jajaran negara-negara maju dengan pendapatan per kapita lebih dari 23.000 dolar AS.

Sebagai langkah jangka menengah, pada tahun 2036 Indonesia harus sudah keluar dari kondisi middle income trap dengan memastikan pertumbuhan ekonomi yang konsisten sebesar 5,7 persen per tahun.

Beberapa contoh negara yang masuk dalam kelompok berpendapatan menengah, tetapi tidak kunjung menjadi negara maju adalah Brazil, Mexico, Argentina dan Afrika Selatan.

“Kita Indonesia tidak ingin mengalami hal yang sama,” tegas Moeldoko.

Sementara itu, Simposium Internasional yang diadakan secara daring ini akan berlangsung selama 5 hari, terhitung dari tanggal 27-31 Juli 2021 dengan rangkaian kegiatan yang melibatkan pemuda pemudi pelajar Indonesia di seluruh penjuru dunia.

“Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mewujudkan Indonesia Emas Berkelanjutan 2045 dan harusnya dipenuhi secara optimal didukung dengan adanya pemerataan pembangunan serta sumber daya manusia yang giat berkontribusi,” kata Ketua Pelaksana Simposium Siti Nurmalasari.

“Kami selaku panitia berharap para pelajar Indonesia di luar negeri bisa membangun Indonesia untuk bersaing dan beradaptasi dengan perubahan tren global yang cepat dan dinamis,” jelas Siti.

Baca juga: Moeldoko bantah tuduhan ICW terlibat dalam polemik Ivermectin
Baca juga: KSP minta Satpol PP tegakkan prokes dengan empati dan hati


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021