Ambon (ANTARA) - Kapal patroli (KP) XVI-1008 Polairud Polda Maluku Pos Sandar Namlea, Kabupaten Buru, Maluku terlibat langsung dalam mengevakuasi 500 penumpang KM Tidar yang kandas di perairan Pulau Buru sejak Senin (26/7).

"Ratusan penumpang ini kami turunkan secara bertahap dari atas KM Tidar menuju Pelabuhan Namlea," kata Komandan Pos sandar Namlea Polairud Polda Maluku, Bripka Benhard Pinge yang dihubungi dari Ambon, Selasa.

Tim yang terlibat dalam upaya evakuasi ini adalah empat personil dari Polairud Polda Maluku, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Namlea, kapal Basarnas, patroli Polres Buru, anggota KPLP, serta sebuah kapal barang.

Sebanyak 500 penumpang KM Tidar untuk sementara akan ditampung dalam ruang tunggu Pelabuhan Namlea sambil menunggu datangnya KM Pangrango.

Baca juga: KM Tidar terlambat karena perawatan mesin, Pelni minta maaf

Baca juga: Satu penumpang KM Tidar yang loncat di perairan Galesong ditemukan

"Mereka akan dinaikkan lagi ke KM Pangrango untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Ambon," ujar Pinge.

KM Tidar yang merupakan kapal milik PT. Pelni ini kandas sekitar 500 meter atau setengah mil laut di depan Pelabuhan Namlea sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Ambon.

"Lokasi kapal karam ini memang agak dangkal sehingga dibutuhkan kehati-hatian ketika setiap kapal melintasi areal tersebut," ujarnya.*

Baca juga: Pelni-Basarnas cari penumpang loncat dari KM Tidar

Baca juga: Kapolda Maluku mengecek pengamanan "Wonderfull Sail indonesia"

Kapal patroli (KP) XVI-1008 Polairud Polda Maluku Pos Sandar Namlea terlibat dalam mengevakuasi 500 penumpang KM Tidar yang karam di dekat Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku sejak Senin, (26/7) (Antara/daniel leonard)

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021