Kendari (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mengumumkan bahwa dari 115 anak balita yang dicurigai mengidap penyakit campak, 48 diantaranya positif terserang penyakit itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara Amin Yohanis di Kendari Selasa mengatakan, kasus campak tersebut ditemukan di Desa Saponda Darat dan Desa Saponda Laut, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
"Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada," ujarnya.
Menurut Amin, dari hasil evaluasi di lokasi kejadian kasus campak tersebut, diketahui bahwa kebanyakan anak atau balita di desa tersebut tidak pernah diberi imunisasi.
"Ini merupakan kelalaian dari petugas kesehatan khususnya di Puskesmas, kenapa sampai ada anak sebanyak itu yang tidak diberi imunisasi," kata Amin.
Ia mnambahkan, ke-48 balita penderita campak tersebut sudah ditangani oleh tim medis di Puskesmas terdekat, dan sudah diberikan tindakan awal mulai pemberian vitamin daya tahan stamina dan upaya menurunkan panas demam yang dialami balita tersebut.
(ANT-176/T010/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010