Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh gubernur untuk terus meningkatkan produksi dan produktivitas pangan serta membangun sistem logistik nasional yang efisien sehingga harga di tingkat konsumen terjangkau.
"Secara nasional kita harus menjaga ketersediaan pangan dengan memastikan produksi kita tidak turun dan manakala ada imbas dari pergerakan harga di tingkat global kita harus bisa mengendalikan harga tersebut," katanya pada pembukaan rapat kerja gubernur se-Indonesia di Makassar, Selasa.
Secara khusus, Kepala Negara memberikan apresiasi tinggi atas prestasi Provinsi Sulawesi Selatan di bidang peningkatan produksi pangan.
"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi atas hasil nyata pembangunan utamanya bidang peningkatan produksi pangan," kata Presiden SBY.
Ia memberikan penekanan pada peningkatan produksi pangan mengingat kondisi pangan global saat ini telah mengalami persoalan ketersediaan seperti yang terjadi pada 2007-2008 dan permasalahan dengan pasokan biasanya diikuti kenaikan harga.
Sumbangan surplus beras, jagung dan daging sapi dari Sulsel dan provinsi lain, lanjutnya, sangat membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Ketika produksi pertanian kita meningkat pastikan penghasilan petani meningkat kalau meningkatnya tajam penghasilan petani mestinya meningkat tajam," katanya.
Menurut Presiden, selain peningkatan produksi, persoalan lain yang harus disikapi adalah sistem logistik nasional.
"Saya berharap tahun-tahun mendatang bisa diperbaiki karena banyak produksi barang dan jasa yang cukup tinggi di daerah karena mobilitas angkutan dan konektivitas belum baik maka harga di tingkat konsumen menjadi tidak pas," jelasnya.
Karena itu ia mengajak seluruh gubernur untuk terus meningkatkan produksi dan produktivitas pangan serta membangun sistem logistik nasional yang efisien sehingga harga di tingkat konsumen terjangkau.
Presiden menambahkan, satu lagi hadiah ulang tahun bagi Sulsel dengan memberikan penghargaan terhadap inisiatif mengembangkan tabungan bagi pelaku usaha kecil dan menengah termasuk petani.
"Kredit usaha rakyat yang kita kembangkan sebetulnya pinjaman kredit bagi UMKM, alangkah baiknya jika dipadukan dengan budaya menabung sehingga menutup celah lintah darat yang merugikan," katanya.
Ia berharap, bagi calon nasabah yang berpenghasilan rendah tidak direpotkan dengan bermacam-macam persoalan persyaratan administrasi agar kreditnya tidak habis dimakan biaya persyaratan.
"Saya ucapkan terima kasih, inisiatif ini baik karena langsung menyentuh kepada jantung persoalan rakyat yaitu persoalan permodalan," tambahnya.
Dalam mengatasi kemiskinan terdapat dua jalur yaitu memberikan bantuan langsung bagi mereka yang benar-benar tidak berdaya meski dampaknya memberikan ketergantungan yang nyaris permanen.
"Mari kita dorong secara bertahap agar mereka juga memiliki inisisatif berusaha agar penghasilan mereka naik dan kemiskinan berkurang. Semoga provinsi ini makin berjaya, sejahtera dan bahagia," ujar Presiden. (*)
KR-RY/R007
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010