Batulicin (ANTARA News) - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Muhammad Ali, mengatakan, daerahnya berpotensi untuk mengembangkan usaha bidang perikanan karena memiliki pesisir yang sangat panjang.

"Potensi kelautan dan usaha perikanan sangat menjanjikan, sebab Tanah Bumbu memiliki pesisir sangat panjang yang berada di enam kecamatan dari 10 kecamatan yang ada mulai Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, Kusan hilir, Batulicin, dan Kecamatan Simpang Empat," katanya saat menghadiri acara pembukaan pelatihan pengolahan hasil budidaya perikanan di Kecamatan Kusan Hilir, Senin.

Muhammad Ali menjelaskan, dibukanya pelatihan tersebut sekaligus mengawali pelaksanaan program operasionalisasi sentra pegolahan hasil laut di daerah Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir. Kedepannya Tanah Bumbu diharapkan menjadi daerah Minapolitan hasil laut dari usaha tersebut.

"Ini merupakan konsep Dinas Kelautan dan Perikanan. Tujuanya, membangun ekonomi berbasis kelautan dan perikanan," katanya.

Demi mewujudkan masyarakat yang madani di bidang perikanan, katanya, hasil tangkapan para nelayan juga ditarget meningkat dari yang sekarang sekitar 550 ton menjadi 700 ton per bulan.

Masyarakat diharapkan mampu mengembangkan usaha tersebut dan menambah pengetahuan baru agar taraf ekonominya bisa lebih meningkat.

Pada kesempatan itu, wakil bupati juga mengatakan agar budidaya perikanan lebih diperhatikan oleh instansi terkait baik dari segi perikanan darat (ikan sungai) maupun budidaya perikanan laut.

Sebab jika mengandalkan anugerah alam dari hasil laut saja, pada saat cuaca buruk nelayan dikawatirkan tidak banyak memperoleh hasil.

"Masa paceklik itu pasti ada. Sebab kondisi cuaca tidak bisa diperkirakaan. Untuk itulah, budidaya perikanan harus ditumbuh kembangkan" ujar Wabub.

Selain budidaya ikan, tambahnya, rumput laut juga bisa dikembangkan di daerah tersebut. Tujuanya untuk menambah nilai ekonomis bagi masayarakat khusunya di daerah pesisir.

Tahap pertama pelatihan itu adalah mengolah hasil perikanan atau ikan laut menjadi kerupuk ikan yang di ikuti oleh 15 orang perseta. Sedangkan tahap kedua, membuat abon ikan serta produk amplang, yaitu jenis makanan ringan khas Kalimantan Selatanyang bahan dasarnya khusus terbuat dari ikan laut.

Pelatihan yang dibuka oleh Wakil Bupati Tanah Bambu, H. Difriadi Darjat itu akan berlangsung hingga 21 oktober 2010 dengan materi pengolahan kerupuk ikan dan materi tambahan lain seperti mekanisme atau pola pengelolaan sentra perikanan yang nantinya ditangani oleh kelompok pengolahan ikan yang bekerja sama dengan Koperasi Swamitra Mina.(*)
(T.KR-SYO/A023/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010