saya mohon semuanya ikut berpartisipasi

Balikpapan (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau para perusahaan yang memiliki kelebihan tabung oksigen untuk meminjamkannya untuk keperluan pasien COVID-19.

"Sekarang yang mendesak adalah kebutuhan tabung oksigen, terutama yang 6 meter kubik, itu yang sangat dibutuhkan masyarakat dan rumah sakit,” kata Menteri Muhadjir di Balikpapan, Senin.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengecek ketersediaan oksigen di gudang agen gas PT Surya Biru Murni (SBM) Acetylene.

Perusahaan, lanjutnya, dapat menjadikan peminjaman tabung oksigen tersebut, berikut oksigennya, sebagai bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility).

“Saya mohon semuanya ikut berpartisipasi. Pinjamkam saja tabung karena ini betul-betul sangat dibutuhkan," kata Menteri Muhadjir lagi.

Dari gudang PT SBM tersebut, terlihat puluhan tabung oksigen bertuliskan PKT dan KMI selain SBM. Tabung putih bertuliskan PKT adalah pinjaman dari PT Pupuk Kalimantan Timur, dan yang bertuliskan KMI pinjaman dari PT Kaltim Methanol Industri. Kedua perusahaan ini beroperasi di Bontang, Kalimantan Timur.

Baca juga: Indonesia terima 300 konsentrator, 100 MT oksigen medis dari India
Baca juga: Swiss kirim 600 oksigen konsentrator ke Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengecek ketersediaan oksigen di gudang agen gas PT Surya Biru Murni (SBM) Acetylene. ANTARA/HO-Kemenko PMK

“Saya sangat apresiasi perusahaan-perusahaan yang juga sudah meminjamkan tabungnya. Di sini ada PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Methanol,” lanjut Menteri Muhadjir.

Selain itu menurut Menteri Muhadjir, jika perusahaan-perusahaan besar lainnya ingin memberi sumbangan oksigen kepada rumah sakit dan masyarakat, bagus sekali bila tabungnya diambil dari produsen luar Kalimantan Timur. "Ini untuk menambah pasokan oksigen dan tidak membebani pasokan yang ada," katanya.

Muhadjir juga mengimbau masyarakat yang memiliki cadangan tabung oksigen dan belum diperlukan, agar meminjamkannya dulu untuk yang lebih memerlukan.

Dengan gotong royong semua pihak ini Menteri Muhadjir yakin kebutuhan oksigen ini akan teratasi.

Pada kesempatan itu juga Direktur Operasional PT Surya Biru Murni Acetylene Iwan Sanyoto menjelaskan bahwa pihaknya terus berusahan menambah pasokan tabung, terutama dari daerah-daerah yang memiliki banyak industri yang dalam operasinya melibatkan penggunaan berbagai gas dalam tabung. Seperti PKT atau KMI, perusahaan selalu memiliki sejumlah tabung untuk cadangan.

“Jadi kami coba datangkan dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara," kata Iwan. Selain karena dekat, di provinsi-provinsi tersebut ada industri yang saat ini berkelebihan pasokan tabung.

“Kami juga menjaga kebutuhan oksigen medis dengan menghentikan sementara penjualan kebutuhan industri, terutama di saat kebutuhan oksigen sedang tinggi seperti saat ini,” kata Iwan lagi.

Baca juga: RS Paru Jember sempat kehabisan oksigen selama tiga jam
Baca juga: Ketersediaan oksigen di NTB menipis
Baca juga: Pemprov Jabar terima 85 ton oksigen cair dari Sumsel

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021