"Anak-anak sudah bermain bagus, karena mereka telah menjalankan intruksi pelatih dengan baik. Hanya saja memang hasil akhir berkata lain dan tim kami kalah. Namun harus diakui bahwa tim kami juga menciptakan beberapa peluang yang membahayakan tuan rumah," kata Hendri yang dihubungi ANTARA.
Hendri memang ingin menutup memori pahit di Jayapura, karena timnya masih menyisakan pertandingan lanjutan ISL lainya yakni melawan Persiwa Wamena pada 20 Oktober mendatang di Stadion Pendidikan Wamena.
"Para pemain pun telah sepakat untuk melupakan pengalaman kemarin, dan berkonsentrasi menghadapi pertandingan Rabu esok melawan Persiwa, karena kami menganggap Persiwa merupakan lawan berat yang sulit ditundukkan di kandangnya," kata Hendri lagi.
Apalagi, katanya, Persisam punya kenangan pahit bermain di stadion Pendidikan pada kompetisi tahun kemarin yakni harus menelan kekalahan 0-1 dari tuan rumah Wamena, dan bahkan sempat terjadi keributan yang mengakibatkan cedera beberapa pemainnya.
"Pengalaman kemarin menjadi pelajaran berharga bagi tim kami menghadapi pertandingan Rabu lusa melawan Persiwa Wamena. Semoga kali ini tim kami bisa mengatasinya dan poin bisa kami raih," ucap Hendri.
Ia berharap para pemainnya bisa tampil konsisten seperti melawan Persipura ketika menghadapi Persiwa Wamena pada pertandingan Rabu lusa. Pasalnya, Persiwa tentunya akan bermain habis-habisan karena mereka tidak mungkin melepas begitu saja poin bagi tim lawan saat bermain di kandangnya.
"Kalau para pemain bisa bermain seperti lawan Persipura, saya yakin pasti bisa mendapatkan hasil positif, karena kita kemarin kalah bukan karena permainan jelek namun memang kurang beruntung," tegas Hendri.
Hanya saja, Hendri masih mengkawatirkan terulangnya faktor nonteknis pada pertandingan melawan Persiwa, terutama soal wasit yang kemungkinan berpihak kepada tuan rumah.
"Ini yang membuat saya was-was, karena saya juga mendapatkan informasi dari tim lain ketika bermain di Wamena. Mudah-mudahan pada pertandingan nanti kekhawatiran itu tidak terjadi," tegasnya.(*)
(T.KR-RMT/I007/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
