Studi ini menyelidiki dampak krisis global pada peran safe-haven dari dua cryptocurrency paling signifikan

Depok (ANTARA) - Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) meluluskan Doktor ke-292 di Bidang Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan, setelah Christy Dwita Mariana, S.T., M.M. dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude.

Christy Dwita Mariana dalam keterangannya diterima di Depok, Senin, mengatakan penelitian menyebutkan bahwa dalam ekonomi yang semakin maju dengan kemungkinan investasi yang sangat beragam dan luas, karakteristik cryptocurrency sebagai investasi alternatif telah banyak dipelajari.

"Studi-studi tersebut sebagian besar mengenai pro-kontra dalam mengelola cryptocurrency," katanya.

Baca juga: Chaerita Maulani raih Doktor ke-121 FKG UI

Pandemi COVID-19 telah menyediakan laboratorium alami untuk mempelajari sejauh mana konsistensi dan kekuatan cryptocurrency sebagai instrumen lindung nilai atau safe-haven dalam kondisi ekonomi yang ekstrem.

Studi ini menyelidiki dampak krisis global pada peran safe-haven dari dua cryptocurrency paling signifikan berdasarkan kapitalisasi pasar terdiri dari Bitcoin dan Ethereum yang bertindak sebagai tempat berlindung paling kuat untuk saham Amerika Serikat (AS) selama pandemi.

Baca juga: Dini Asrianti raih Doktor FKG UI predikat cumlaude sempurna

Studi ini membandingkan transmisi volatilitas antara Bitcoin dan pasar saham di empat negara berkembang, yaitu Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan. Hasil keseluruhan mendukung gagasan cryptocurrency sebagai investasi alternatif.

Secara umum, ada proses pembalikan rata-rata dalam spillover volatilitas berpasangan bersih antara Bitcoin dan pasar saham di empat negara berkembang tersebut dalam waktu sekitar dua-tiga hari.

Baca juga: Fadjroel Rachman raih gelar Doktor Ilmu Komunikasi UI

Hasil riset ini memberikan rekomendasi pilihan investasi jangka pendek bagi investor di pasar Bitcoin. Riset ini pun mengajukan kerangka regulasi yang dapat diterapkan pada pasar cryptocurrency di Indonesia.

"Untuk penelitian lebih lanjut diperlukan lebih banyak variabilitas dalam metodologi, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi peran safe–haven cryptocurrency, dan menyelidiki faktor-faktor untuk memperkaya kerangka peraturan (tingkat perpajakan, identifikasi manipulasi pasar, literasi keuangan investor)," ujar Christy.

Baca juga: Doktor UI teliti interaksi Ibu-Anak pada anak 'down syndrome'

Dalam penelitiannya, Christy menggunakan dua metode multivariat, yakni Dynamic Conditional Correlation dan corrected Dynamic Conditional Correlation, untuk mengakomodasi dimensi estimasi, dan juga beberapa skenario (rolling window untuk standar deviasi, korelasi) guna memastikan hasil yang konsisten.

Christy menyampaikan disertasi yang berjudul “Dinamika Cryptocurrency sebagai Safe-haven untuk Pasar Saham di Amerika Serikat dan Negara-negara Berkembang”.

Sidang promosi doktor tersebut diketuai oleh Prof. Dr. Adi Zakaria Afiff, dengan pembimbing Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra (Promotor) dan Zaäfri Ananto Husodo, Ph.D. (Ko-Promotor). Tim penguji pada sidang tersebut adalah Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D. (Ketua Penguji) serta penguji lainnya yaitu Arief Wibisono Lubis, Ph.D., Dr. Hendrikus Passagi, Maria Ulpah, Ph.D., dan Sigit Sulistiyo Wibowo, Ph.D.

Baca juga: Nyayu Aisyah raih predikat doktor termuda FTUI

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021