Kotabaru (ANTARA News) - Pemkab Kotabaru minta kompensasi dua pesawat terbang dan pembangunan rel kereta api di Pulau Laut kepada PT Wuhan Iron and Steel Corporation (Wisco Group) dari China, yang berencana membangun pabrik baja di kabupaten itu.
Bupati Kotabaru, Kalsel, H Irhami Ridjani kepada Asisten Direktur Utama Group Wu Steel dan Direktur Utama Er Steel Enterprise Sun Wen Dong, Senin, menyatakan, Kotabaru siap menerima masuknya Wisco Group, dengan catatan perusahaan tersebut mau memberikan konpensasi kepada pemerintah daerah.
Di antara konpensasi yang diminta Bupati itu adalah jembatan yang menghubungkan daratan Kalimantan-Pulau Laut, dua pesawat minimal yang dapat membuka penerbangan untuk domestik, minimal jenis pesawat yang ada saat ini (jenis ATR-42).
Selain itu, membuka sarana transportasi darat yakni rel kereta api di Pulau Laut.
"Karena China merupakan negara yang memiliki sarana transportasi yang cukup baik, tidak salahnya jika investor asal China itu membangun sarana transportasi di Kotabaru seperti di negaranya," kata Irhami.
Ketua DPRD Kotabaru Alpidri Supian Noor, menambahkan, siap menerima investor dari mana saja asalkan memiliki komitmen yang jelas untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotabaru.
Perusahaan juga tetap diminta untuk taat dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Kotabaru.
Presiden Direktur PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) Effenditios, menyatakan, Wisco Group merupakan mitra dari Silo Group yang berencana membangun pabrik baja dan pembangkit lestrik di Kotabaru.
"Sementara yang akan memberikan konpensasi pembangunan jembatan dan sarana air bersih itu adalah Silo Group," jelasnya.
Jadi atau tidak investor asal China Wisco Group itu membangun pabrik baja di Kotabaru, PT Silo Group tetap akan membangun antara lain jembatan dan sarana air bersih.
Komitmen yang telah ditandatangani di hadapan notaris itu, lanjut Effendi, merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap pembangunan di Kotabaru pada khususnya, Indonesia pada umumnya.
Selain membangun jembatan yang panjangnya sekitar 3,5 km, serta bendungan air bersih kapasitas satu juta meter kubik, Silo Group juga akan menyerap tenaga kerja lokal minimal 60 persen dari total karyawan yang akan direktrut perusahaan.
Komitmen tersebut diberikan kepada masyarakat dan Pemkab Kotabaru seiring dengan diizinkanna Silo Group membuka pertambangan biji besi dan batu bara di Pulau Laut.
Asisten Direktur Utama Group Wu Steel dan Direktur Utama Er Steel Enterprise Sun Wen Dong, mengatakan, rencananya, Wisco Group pada tahap awal 2012 akan membangun pabrik besi baja kapasitas 2-3 juta ton/taun.
Sedangkan tahap dua perusahaan kembali membangun pabrik baja hingga kapasitas 5 juta ton pertahun.
Untuk memenuhi bahan bakunya, Wisco Group bekerja sama dengan perusahaan tambang bijih besi PT SILo yang telah memiliki beberapa perusahaan bijih besi di Indonesia dan luar negeri. (I022/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010