Jakarta (ANTARA News) - Staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ahmad Yani Basuki, mengatakan bahwa dari evaluasi yang dilakukan Presiden terlihat kinerja menteri di bidang perekonomian menduduki peringkat teratas dibanding sektor polhukam dan kesra.

"Untuk menilai kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II bisa dilihat dari tiga bidang yang masing-masing berada di bawah menteri kordinator. Kalau diranking, bidang perekonomian merupakan kementerian terbaik dibandingkan dua kementerian lainnya. Paling tidak indikator pertumbuhan ekonomi saat ini menjadi bukti konkret keberhasilan kementerian ini," kata Yani di Jakarta, Senin.

Ranking kedua katanya adalah kementerian politik, hukum, dan keamanan, sementara kementerian kesejahteraan sosial berada di urutan ketiga, karena problem yang dihadapi sangat kompleks, dan secara faktual belum maksimalnya aspek ini menjadi pemicu konflik yang mengancam kondisi keamanan.

Yani menjelaskan, Presiden selalu berusaha mengevaluasi para menterinya sebagai bentuk tanggungjawab sebagai pemimpin negara, dan untuk itu sejak awal Presiden sudah memberikan pakta integritas dan kontrak politik yang harus dijalankan oleh para menterinya.

Pakta integritas dan kontrak politik itulah, lanjut Yani yang akan menjadi pijakan evaluasi Presiden terhadap para menterinya dengan melihat korelasi antara agenda dan impelementasinya selama ini, serta sejauhmana skala prioritas yang ditetapkan pada awal pembentukan KIB II telah terwujud.

Namun demikian, katanya, kerja dalam setahun ini belum bisa dijadikan indikator atau vonis kegagalan dari Pemerintahan SBY-Boediono, karena kerja satu tahun ini justru bisa menjadi awal untuk memprediksi kerja-kerja pada masa berikutnya.

"Karena itu, Presiden SBY pasti tidak akan membiarkan pemerintahannya gagal hanya karena kerja menterinya yang kurang maksimal," katanya.

Dijelaskan Yani, dalam beberapa hal, kinerja setahun pertama Pemerintahan SBY kali ini lebih baik dibandingkan periode lalu atau pada masa-masa Presiden sebelumnya, setidaknya dalam bidang ekonomi yang saat ini terlihat semakin bisa bergerak keluar dari krisis yang menghantui perekonomian nasional sejak pertengahan 1990-an.

"Bahkan untuk saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang terbaik di tengah negara-negara lain yang dilanda krisis. Begitu juga dalam bidang politik dan keamanan yang semakin stabil. Semua ini terjadi karena adanya gerak naik dalam grafik pemerintahan Presiden SBY dalam periode kedua ini, sehingga pengalaman periode sebelumnya menjadi cermin bagi perbaikan saat ini," katanya.

Sekadar perbandingan, katanya, pada awal 2004, awal kepemimpinan Presiden SBY periode pertama, perhatian pemerintah banyak tersedot pada musibah tsunami di Aceh yang tidak hanya menjadi bencana nasional, tapi juga mendapat perhatian serius dari dunia internasional.

(D012/S018)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010