Kami percaya ekonomi China... akan menghadapi risiko signifikan dalam beberapa bulan mendatang karena tindakan pengetatan yang belum pernah terjadi sebelumnya...
Shanghai (ANTARA) - Saham China dan Hong Kong turun tajam ke level terendah tahun ini pada Senin, karena kekhawatiran investor atas peraturan pemerintah memukul saham di sektor pendidikan, properti, dan teknologi.
Aksi jual besar-besaran membuat saham Scholar Education Group yang terdaftar di Hong Kong jatuh lebih dari 45 persen. Saham Hong Kong New Oriental Education & Technology Group Inc anjlok lebih dari 47 persen setelah saham perusahaan AS kehilangan lebih dari setengah nilainya pada hari Jumat. Perusahaan ini menyediakan layanan bimbingan belajar dan persiapan ujian di China.
Di pasar saham China daratan, Indeks Pendidikan CSI berakhir turun 9,61 persen pada penutupan terendah dalam 16 bulan.
Guncangan di sektor les privat senilai 120 miliar dolar AS di China menyusul pengumuman Beijing pada hari Jumat tentang aturan baru yang melarang les mencari keuntungan dalam mata pelajaran sekolah inti untuk mengurangi tekanan keuangan pada keluarga. Perubahan kebijakan juga membatasi investasi asing di sektor ini melalui merger dan akuisisi, waralaba, atau pengaturan entitas kepentingan variabel (VIE).
Akhir pekan lalu juga membawa langkah peraturan baru yang menargetkan teknologi dan properti, memicu aksi jual di sektor-sektor tersebut di pasar Hong Kong dan China daratan pada hari Senin.
Louis Tse, Direktur Pelaksana di Wealthy Securities di Hong Kong, mengatakan pembatasan pendidikan diperlukan untuk mencegah "kekacauan" di sektor yang menguntungkan.
"Pemerintah China ... dengan cara yang benar, mereka ingin meletakkan tangan yang berat dan mencoba mengatur industri itu agar lebih dapat diterima," katanya. "Tentu saja investor... Saya tidak akan mengatakan mereka menderita. Mereka tidak akan menghasilkan banyak lagi."
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, perpanjang kerugian akhir pekan lalu
Indeks saham unggulan CSI300 China turun 3,22 prsen menjadi berakhir pada penutupan terlemah sejak Desember, Indeks Komposit Shanghai turun 2,34 persen pada penutupan terendah lebih dari dua bulan, dan Komposit Shenzhen turun 2,28 persen.
Baik Indeks Shanghai dan Shenzhen terkena aksi jual besar-besaran oleh investor asing. Data Refinitiv menunjukkan arus keluar lebih dari 9 miliar yuan ( 1,39 miliar dolar AS) dari saham-A pada hari Senin.
Di Hong Kong, Indeks Hang Seng mencatat penutupan terendah sejak 22 Desember 2020, turun 4,13 persen. Indeks Hang Seng China Enterprises jatuh 4,92 persen.
Indeks acuan Hong Kong terpukul karena saham teknologi jatuh, dengan indeks raksasa Meituan turun 13,76 persen hari ini. Alibaba Group Holding turun 6,38 persen dan Tencent Holdings kehilangan 7,72 persen.
Indeks Hang Seng Tech merosot 6,57 persen, hampir menghapus semua kenaikan sejak dimulai pada Juli 2020.
Baca juga: Saham China ditutup jatuh, investor asing lakukan aksi jual
Regulator pasar China mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan melarang Tencent dari perjanjian hak cipta musik eksklusif, dan mendenda perusahaan untuk praktik pasar yang tidak adil di pasar musik online.
Upaya pemerintah untuk mengendalikan sektor properti yang terlalu panas juga menakuti investor pada hari Senin, mengirimkan Indeks CSI 300 Real Estate turun 6,13 persen ke penutupan terendah sejak September 2015, sementara indeks Hang Seng Properties turun lebih dari 3 persen.
Media melaporkan bahwa bank sentral China telah memerintahkan pemberi pinjaman di Shanghai untuk menaikkan tingkat pinjaman hipotek untuk pembeli rumah pertama kali mengikuti pernyataan dari kementerian perumahan pada hari Jumat bahwa China akan berusaha untuk membersihkan penyimpangan di pasar properti dalam tiga tahun.
Saham China Evergrande Group, pengembang berutang besar yang kesulitan pembiayaannya telah memicu kekhawatiran yang lebih luas tentang prospek sektor properti, turun 6,34 persen. Saham Evergrande telah jatuh lebih dari sepertiga bulan ini, dan turun hampir 55 persen tahun ini.
Saham perusahaan pengembang lain Country Garden Holdings Co turun 3,39 persen.
"Kami percaya ekonomi China, dan khususnya sistem keuangannya, akan menghadapi risiko signifikan dalam beberapa bulan mendatang karena tindakan pengetatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diterapkan pada sektor properti," kata Ekonom Nomura dalam sebuah catatan pada hari Senin.
(1 dolar AS = 6,4841 yuan China)
Baca juga: IHSG ditutup sedikit menguat, dipengaruhi perpanjangan PPKM
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021