Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) menyatakan menolak pencalonan mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional oleh kementerian sosial.
Ketua PB HMI MPO M Chozin Amirullah dalam pernyataan persnya yang diterima ANTARA di Jakarta Senin menyebutkan, PB HMI menolak pemberian gelar pahlawan karena Soeharto selama lebih dari 32 tahun telah menjerumuskan bangsa ini kepada keterpurukan yang tiada tara.
Kementerian Sosial mengusulkan 10 nama tokoh kepada Dewan Gelar, Tanda Kehormatan dan Tanda Jasa untuk digodok lebih lanjut guna memperoleh gelar pahlawan nasional. Salah satu nama yang diusulkan adalah Soeharto.
Chozin menyatakan, selama berkuasa, rezim Soeharto telah melakukan pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi dengan melalui kejahatan HAM berat atau kejahatan terhadap kemanusiaan, yang semestinya tidak bisa dihapuskan di luar pengadilan, atau pun karena kedaluwarsa.
HMI MPO juga menyebut Soeharo bersama keluarga membuat kasus korupsi di Indonesia bersifat akut sehingga budaya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) tumbuh subur dan menggurita di berbagai lini.
Budaya KKN tersebut kini sulit diberantas, demikian siaran itu, meskipun para pejuang anti-korupsi dan kalangan kaum muda sudah berbuat sekuat tenaga dan bahkan berkorban untuk menghapuskannya.
Menurut HMI, Soeharto dengan rezim Orde Barunya menjadi simbol KKN di Indonesia.
(M041/S018/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010