Dumai (ANTARA News) - Berdasarkan evaluasi tim Manggala Agni Kota Dumai, Riau, ada sekitar 24 hektare lahan perkebunan sawit milik masyarakat setempat hangus terbakar.
Kepala Opreasional Manggala Agni Dumai, Bastianto, Senin menyebutkan, sedikitnya ada dua titik lokasi kebakaran hebat.
"Pertama di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, dengan luas lahan yang terbakar mencapai 20 hektar. Dan titik kedua ada di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, dengan luas lahan terbakar sekitar 4 hektare," terangnya.
Di Kelurahan Pelintung, api masih menyala dan sedang diupayakan pencegahan perluasan kebakaran oleh sejumlah petugas dari berbagai instansi terkait, meliputi Dinas Kehutanan dan aparat kepolisian.
"Sementara kebakaran di Keluhan Tanjung Palas, sejak tadi pagi api sudah dapat dikendalikan dan sudah padam. Saat ini hanya menyisahkan kepulan asap," paparnya.
Pada kesempatan terpisah, Kapolsek Medang Kampai AKP Razif, mengatakan, dugaan sementara, penyebab kebakaran berawal dari lahan kosong milik seorang warga Dumai.
"Kuat dugaan lahan kosong itu sengaja dibakar untuk kemudian ditanam sawit. Karena tidak dijaga pemiliknya, api kemudian menjalar keperkebunan yang telah ditanami sawit," terangnya.
Menurut Razif, sudah sejak tiga hari belakangan kabut asap mulai dirasakan menggangu masyarakat yang hilir mudik di lintasan Dumai-Pakning serta beberapa kawasan yang ada di Kota Dumai.
"Kita minta kepada oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut untuk segera menghentikan pembakaran yang mengancam keselamatan penduduk," tuturnya.
Razif juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar sama-sama menjaga situasi agar tidak ada lagi kebakaran, khususnya di kawasan Medang Kampai yang diketahui masih banyak terdapat lahan tidur.
"Jika kedapatan sengaja membuka lahan dengan cara dibakar. Maka kita tidak akan segan-segan memeberikan tindakan tegas kepada pelaku. Sebab, ini bisa mengancam kehidupan orang banyak," tegas perwira ini.
Dilain pihak, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pecinta Alam Bahari (PAB), Darwis meminta pemerintah untuk segera menertibkan dan menindak para pelaku pembakaran lahan.
"Dari hasil investigasi kita, saat ini sudah mulai ada laporan terjadinya keluhan iritasi mata dan gangguan pernapasan oleh warga Dumai," ringkasnya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010