Solo (ANTARA News) - Sebanyak 35 naskah kuno carikan (tulisan tangan) yang terdapat di Museum Radyapustaka Solo belum didigitalisasikan karena kondisi kerusakannya cukup parah sehingga harus ditangani dengan alat digital yang ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Jakarta.
Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka Djoko Darjoto di Solo, Jateng, Minggu, mengatakan dari 164 naskah kuno yang diajukan untuk dipreservasikan melalui digitalisasi, konservasi, atau penjilidan ulang baru 129 naskah sudah didigitaisasi oleh sembilan tim dari PNRI.
"Sedangkan 35 naskah yang belum didigitalisasikan tersebut akan dikirim ke Jakarta," katanya.
Dia mengatakan, rombongan PNRI menyelamatkan naskah kuno yang ada di museum tersebut selama empat hari sejak Kamis (14/10). "Hari ini (17/10) kami menyerahkan naskah kuno yang telah diperbaiki kepada pihak museum untuk kembali dipublikasikan," katanya.
Benda pustaka yang diserahkan dari pihak PNRI setelah dipreservasi yaitu digitalisasi naskah khusus tentang kereta milik Keraton Kasunanan Surakarta yang didigitalisasikan dengan bentuk "compact disc" (CD), 129 naskah film yang labadikan dengan "micro film", memberikan kotak pelindung sebagian naskah kuno yang berukuran A1 seperti sertifikat, dan peta kuno yang berupa denah Keraton Kasunanan dan Kerajaan Mataram Kuno.
Sebelumnya, kata dia, peta tersebut hanya digulung dan diletakkan di dalam almari karena ukurannya yang besar dan tidak memiliki wadah. "Sekarang peta tersebut telah memiliki tempat yang tepat sehingga tidak mudah rusak," katanya.
Namun, Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka PNRI, Abdul Razak, mengatakan naskah yang sudah di jilid ulang dan dikonservasi tersebut perlu diletakkan di almari dengan suhu yang stabil yakni 20-24 derajat celcius selama 24 jam.
Hal tersebut, kata dia, agar kondisi kertas tidak lembab yang menyebabkan peta dan sebagian naskah tersebut mudah rapuh.
Rencananya, pihak Museum Radya Pustaka akan meminta anggaran kepada Wali Kota Surakarta Joko Widodo di tahun 2011 untuk pengadaan almari penyimpan naskah kuno, peta kun, dan foto kuno.
Kegiatan preservasi benda pustaka di Museum Radyapustaka bersama PNRI merupakan bentuk peringatan 120 tahun museum Radyapustaka.
Kondisi koleksi naskah kuno yang ada di museum tersebut sudah memprihatinkan sehingga perlu dilestarikan kembali mengingat museum miliki Keraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta merupakan museum tertua di Indonesia.(*)
(ANT/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010