Perenang Tunisia Ahmed Hafnaoui menunjuk ke papan catatan waktu setelah memenangi final nomor 400m gaya bebas Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo Aquatics Centre, Jepang, pada 25 Juli 2021. (ANTARA/REUTERS/KAI PFAFFENBACH)

Karena kerja keras

Namun itu tidak membuatnya berkecil hati. Dia menggenjot kayuhan dan gerakan tubuhnya pada 50 meter terakhir untuk menjadi perenang pertama yang menyentuh dinding kolam yang berselisih 2,22 detik lebih cepat dari waktu tercepat yang dia torehkan pada kualifikasi.

Begitu berbalik melihat papan catatan waktu elektronik, dia kaget. tak mengira telah menjuarai lomba ini. Dia kemudian mengepalkan tangannya ke udara sambil diarahkan kepada papan catatan waktu elektronik itu.

Ketika diminta menjelaskan bagaimana dia bisa melesat bagai meteor dari semula sebagai perenang yang hanya finis urutan delapan dalam Youth Olympic Games 2018 menjadi juara Olimpiade 2020, Ahmed Hafnaoui menjawab, "saya cuma bekerja keras bersama pelatih saya, itu saja."

Hafnaoui menjadi orang Tunisia kedua yang menyabet medali emas Olimpiade setelah spesialis renang jarak jauh Oussama Mellouli mempersembahkan medali emas 1.500 meter dan 10.000 meter gaya bebas putra pada Olimpiade Beijing 2008, kepada Tunisia saat Hafnaoi masih berusia lima tahun.

Tetapi Hafnaoui mengaku berhubungan baik dengan seniornya itu yang masih akan memperkuat negaranya di Tokyo 2020 dengan berlomba pada nomor spesialisasinya 10.000 meter. "Saya berteman dengan dia. Dia legenda. Saya berdoa semoga seperti dia suatu hari nanti," kata dia.

Hafnaoui sudah mengawali langkah ke arah level di mana Mellouli sang senior berada. Tetapi tetap saja kemenangan ini masih mengejutkannya. Dia tak menyangka medali emas Olimpiade menjadi miliknya.

"Tentu saja saya sendiri kaget. Luar biasa. Saya belum yakin sampai saya menyentuh dinding dan melihat saya menjadi yang pertama," kata Hafnaoui seperti dikutip Daily Mail.

Baca juga: Phelps prediksi tak ada rekor renang baru di Olimpiade Tokyo

Sebaliknya Jack McLoughlin sama sekali tidak kaget kepada kejutan yang diciptakan Hafnaoui. "Ini Olimpiade dan segalanya bisa terjadi. Ahmed juara dan mencatat waktu terbaik itu sungguh hebat, salut untuk dia," kata McLoughlin, sportif.

McLoughlin yang menjadi favorit emas untuk nomor ini juga tak menyalahkan siapa dan apa pun, termasuk kondisi sulit akibat pandemi.

Dia juga tak mengeluhkan protokol kesehatan yang ketat diberlakukan Jepang, apalagi negaranya Australia sama kerasnya dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Pun dia tak mau sembarangan berkata soal doping dalam nomor ini, walaupun penguasa nomor ini yang berasal dari China, Sun Yang, tersangkut skandal doping sampai kemudian dilarang mengikuti lomba-lomba internasional, termasuk Olimpiade Tokyo ini.

"Kami menjalani tes yang ketat, sudah biasa. Sejak kami di sini, kami menjalani banyak tes dan Jepang sudah melakukan hal yang sungguh bagus dalam tes doping kepada semua orang," kata McLoughlin.

Baca juga: Perenang gaya bebas Katie Ledecky siap gebrak Olimpiade Tokyo
Baca juga: Fokus cetak rekor dunia, Kaylee McKeown tinggalkan 200m gaya ganti

Selanjutnya 800m gaya bebas

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021