Jakarta (ANTARA) - Ahmed Hafnaoui bahkan berenang dari lintasan non medali, bukan dari lintasan 5 atau 4 yang hampir selalu menjadi jaminan medali, kalau bukan medali emas.
Dia memulai lomba Minggu pagi di Tokyo Aquatics Centre itu dari lintasan 8!
Tetapi luar biasa. Remaja usia 18 tahun dari Tunisia itu menjadi atlet pertama di kolam renang Tokyo 2020 yang membuat kejutan.
Dari lintasan 8 itu dia menyisihkan nama-nama besar seperti juara dunia Jack McLoughlin dari Australia dan perenang Jerman Henning Bennet Muhlleitner serta Felix Auboeck dari Austria yang berenang di lintasan emas 4 dan 5, dalam nomor 400 meter gaya bebas putra.
Memang bukan rekor Olimpiade, dan apalagi bukan rekor dunia, tetapi waktu yang dia bukukan 3 menit 29,69 detik adalah yang tercepat dalam final 400 meter gaya bebas putra Olimpiade Tokyo itu.
McLoughlin sendiri tercecer 3,7 detik di belakang Hafnoui sehingga harus puas mendapatkan medali perak, sedangkan Kieran Smith dari Amerika Serikat kebagian medali perunggu setelah menjadi perenang ketiga tercepat yang menyentuh dinding kolam.
"Saya sungguh tak percaya. Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Luar biasa, ini lomba terbaik saya," kata Hafnaoui seperti dikutip BBC.
Ini adalah emas kelima Tunisia selama berkiprah dalam Olimpiade, dan sekaligus yang ketiga dari kolam renang.
Pada pagi dia memenangkan lomba ini, tepatnya pada final keempat dan merupakan final terakhir untuk hari ini di kolam renang, kejutan lain tercipta saat Australia yang menjadi juara bertahan estafet 4x100 meter putri memecahkan rekor dunia dan Olimpiade.
Baca juga: Australia cetak rekor dunia, sabet emas estafet 4x100 gaya bebas putri
Kuartet yang terdiri dari dua bersaudara Bronte dan Cate Campbell, Emma McKeon dan Meg Harris mencatat waktu 3 menit 29,69 detik yang merupakan rekor dunia dan Olimpiade yang baru.
Dua medali emas lainnya digondol oleh perenang Amerika Serikat Chase Kalisz dari 400m gaya ganti perseorangan putra setelah mencatat waktu 4 menit 9,42 detik dan perenang tuan rumah Yui Ohasi yang finis tercepat dalam final 400m gaya ganti putri setelah mencatat waktu 4 menit 2,08 detik.
Namun yang paling mengejutkan di antara itu semua tentu saja adalah Ahmed Hafnaoui. Apalagi saat memasuki final ini, putra dari mantan pemain basket Tunisia Mohamed Hafnaoui itu menjadi perenang bercatatan waktu paling lambat dibandingkan dengan tujuh perenang lainnya dalam final itu.
Sebelum merebut medali emas, dia bahkan memiliki catatan waktu terbaik sepanjang karirnya pada 3 menit 49,9 detik.
Baca juga: Pandemi membuat lomba renang Olimpiade jadi sulit diduga
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021