Kuala Lumpur (ANTARA) - Majelis Perwakilan Korps Alumni HMI (KAHMI) Malaysia bersama Brainy Bunch Foundation menyalurkan bantuan logistik untuk para warga negara Indonesia (WNI) terdampak pembatasan pergerakan (lockdown) total di Malaysia.

"Bantuan dari Brainy Bunch tiba usai zuhur. Sebanyak 110 paket didistribusikan khusus kepada WNI yang kehabisan bekal selama total lockdown dan terverifikasi sebagai penerima melalui koordinator yang memohon," ujar Sekretaris MP KAHMI Malaysia, Yuri Buchari, Minggu.

Yuri mengatakan sebanyak 90 paket disalurkan kepada WNI yang tinggal di sekitar Petaling Jaya Selatan (PJS) 5 dan PJS 6.

"Selebihnya disalurkan ke kongsi atau rumah bedeng pekerja migran bersama bahan bantuan yang lain, termasuk susu bayi dan pamper, bantuan dari para dermawan secara individual ataupun tergabung di komunitas bantuan sosial COVID-19," katanya.

Dia mengatakan penerima bantuan terdiri dari berbagai elemen pekerja migran dengan jenis pekerjaan yang berbeda-beda, mulai dari pekerja konstruksi, petugas kebersihan, hingga tukang kebun.

"Alhamdulillah setelah menerima bantuan dari KBRI Malaysia dan Super Troupers KL #KitaJagaKita, kali ini dari Brainy Bunch juga berkenan membantu WNI yang terdampak lockdown. Bantuan langsung dibawa oleh Ustadz Aden Sanca, seorang dai dan penggiat pendidikan dari Brainy Bunch," kata Yuri Buchari.

Majelis Perwakilan Korps Alumni HMI (KAHMI) Malaysia bersama Brainy Bunch Foundation menyalurkan bantuan logistik untuk WNI terdampak pembatasan pergerakan (lockdown) total di Malaysia. ANTARA Foto/Agus Setiawan

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Brainy Bunch Foundation dan Ustad Aden Sanca serta semua pihak yang ikut dan terlibat membantu WNI di Malaysia.

"Seharusnya saat kita semua diuji dengan wabah seperti ini dan aktivitas dibatasi demi mengontrol penularan, sesama kita harus saling jaga, kesadaran sosial dan kemanusiaan kita harus ditumbuhkan, jangan hanya melimpahkan tanggung jawab ini kepada pemerintah," katanya.

Dia mengatakan mesti ada gerakan yang berbasis masyarakat dan komunitas sehingga minimal bisa menjaga lingkungan sekitar tempat seseorang tinggal.

"Saatnya yang memiliki keluasan dan kelebihan rezeki berbagi dengan yang lain. Tentu dengan tetap menjaga etika dan kerja sama dengan aparat dan penegak hukum setempat," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Aden Sanca mengatakan bahwa bantuan keperluan dasar tersebut dikumpulkan dari donasi keluarga pelajar Brainy Bunch.

Total bantuan yang didistribusikan sebanyak RM5.856 atau sekitar Rp20 juta, yang diharapkan bisa bermanfaat bagi mereka yang memerlukan.

Salah seorang koordinator penerima bantuan dari Al Kifayah, Makja, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan mendoakan mereka agar senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dari wabah COVID-19.

Pembagian bantuan logistik kali ini langsung dikoordinasi dan disalurkan oleh koordinator kepada setiap orang yang mengajukan permohonan untuk mencegah kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga: BUMN di Malaysia salurkan bansos ke pekerja migran

Baca juga: PM Malaysia umumkan bantuan dampak penguncian senilai Rp138 Triliun

Baca juga: Malaysia siapkan bantuan Rp35 miliar bagi penderita efek vaksin COVID

WNI terdampak 'lockdown' di Malaysia dapat bantuan

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021