Terakhir, ISAF di Afghanistan Jumat melaporkan kehilangan tiga tentara dalam tiga insiden di wilayah Afghanistan selatan dan timur.
"Seorang anggota ISAF tewas setelah serangan bom rakitan (IED) di Afghanistan selatan pada hari ini (Jumat)," menurut ISAF dalam siaran pers Jumat.
Dua prajurit bernasib malang juga tewas dalam serangan gerilyawan Taliban di Afghanistan selatan dan timur yang tercabik-cabik akibat perang.
Sehari sebelumnya, pada Kamis, lima lagi tentara NATO meninggal dalam ledakan bom rakitan di wilayah barat, sedangkan dua lainnya tewas dalam serangan dipimpin Taliban di provinsi selatan dan timur, tempat Taliban aktif.
Tempat kelahiran garis keras Taliban, Kandahar, menjadi tempat operasi bersama pasukan NATO dan Afghanistan di samping provinsi Helmand, tetangganya, yang dianggap sebagai kubu pertahanan Taliban di Afghanistan.
Pada Rabu, aliansi militer itu mengalami hari paling berdarah dengan tewasnya enam tentara, yang meninggal akibat ledakan bom rakitan di Afghanistan selatan. Sedangkan dua serdadu lainnya tewas pada hari yang sama dalamn serangan-serangan pejuang di negara itu.
IED adalah bom rakitan sederhana dan ditanam di pinggir-pinggir jalan, dengan target tentara Afghanistan dan NATO yang berpelengkap baik.
Bom rakitan dan serangan bunuh diri terbukti sebagai tantangan mematikan bagi prajurit-prajurit aliansi militer itu, sejak awal mengelompoknya kembali gerilyawan Taliban pada 2006.
Sementara itu pihak aliansi menghindari mengungkapkan kebangsaan korban dengan dalih "itu adalah kebijakan ISAF untuk menunda prosedur identifikasi korban kepada otoritas nasional yang berkaitan."
Selain serangan IED, sebuah helikopter jatuh di provinsi Kunar timur pada 12 Oktober, yang diakui Taliban bahwa pihaknya bertanggungjawab atas kecelakaan itu.
Kecelakaan tersebut menewaskan, menurut pernyataan ISAF, menewaskan seorang tentara dan enam lainnya cedera.(*)
(Uu.H-AK/H-RN/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010