Pantauan ANTARA, Minggu, kondisi tanaman sayuran kubis, sawi, cabai, dan seledri tersebut daunnya menguning dan menurut para petani setempat bila tidak segera dipanen akan membusuk, setelah itu mati.
Tanaman cabai buah yang masih berupa putik juga langsung gugur, termasuk bunganya.
Menurut Muhyar, petani warga setempat, beberapa minggu lalu di daerah Kerinjing dan Gunung Agung disiram hujan es, sehingga suhu juga bertambah dingin.
Akibat hujan es itu, mempengaruhi kondisi tanaman sayur yang menjadi mudah rusak, padahal tinggal menunggu waktu panen.
"Hujan yang terkadang disertai es berupa butiran salju sebesar jari jempol tangan dan ibu jari kaki ini bila mengenai daun sayuran akan mengakibatkan membusuk. Apalagi setelah hujan, langsung terkena panas matahari dan tidak datang hujan susulan, tanaman itu segera membusuk atau mati," ujar dia.
Menurut dia, tanaman sawi yang terkena hujan es kemudian disusul dengan panas matahari, akan langsung layu dan menguning.
"Sayuran yang seharusnya masa panen beberapa bulan lagi terpaksa langsung dipanen, sehingga harga dan kualitasnya juga berkurang," ujar Muhyar.
Beberapa petani lainnya di Dusun Langor dan Janang menyatakan, sebetulnya meskipun terkena hujan es, keadaan tanaman sayuran itu tidak akan rusak bila segera disusul dengan hujan yang turun.
Kalau daun sayuran yang terkena hujan es, setelah itu langsung terkena panas matahari tanpa terkena hujan lebih dulu, segera akan layu.
Dia menyebutkan tanaman kubis, cabai, dan sawi, saat ini kondisi daunnya menguning dan timbul kehitam-hitaman, kemudian setelah beberapa hari akan membusuk.
"Sebagai antisipasi, kami terpaksa melakukan panen lebih awal kalau sudah memasuki masa panen. Tapi kalau baru ditanam, terpaksa dilakukan penumanan atau dicabuti kembali dan ditanam yang baru," kata dia lagi.
Dia menyatakan, beberapa daerah yang kondisinya cukup parah akibat hujan es itu, khususnya di Dusun Gunung Agung dan Kerinjing, Kelurahan Agung Lawangan.
Daerah ini suhunya dingin, sekitar 10-12 derajat Celcius, kemudian sering terjadi hujan es meskipun tidak tentu waktunya.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kota Pagaralam, Jumaldi Jani, membenarkan beberapa daerah yang sering mengalami hujan abu dan hujan es.
Apalagi daerah yang berada di kaki Gunung Merapi Dempo, terutama di Dusun Kerinjing dan Gunung Agung, Kecamatan Dempo Utara sering mengalami kondisi itu, kata dia.
Tapi menurut dia, saat ini kalau pun banyak petani yang mengalami gagal panen tanaman sayurannya lebih disebabkan curah hujan yang tinggi disertai sesekali terjadi hujan es dan abu.(*)
(ANT-127/B014/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010