Koba, Bangka Tengah (ANTARA News) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung tahun ini hingga akhir September lalu mencapai tiga orang.

"Jumlah penderita DBD yang meninggal dari Januari hingga September 2010 tercatat sebanyak tiga orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Mecky Muchlis, di Koba, Minggu.

Ia mengatakan, ketiga penderita DBD yang meninggal di Bangka Tengah itu semuanya terjadi pada Januari 2010.

"Pada Januari 2010 jumlah kasus DBD memang sedang tinggi yang mencapai 16 kasus dan tiga diantaranya meninggal dunia," katanya.

Menurut dia, pada Februari 2010 jumlah kasus DBD masih tinggi dan sama dengan jumlah kasus DBD pada Januari 2010, tetapi karena penanganannya makin baik sehingga angka kematian berhasil ditekan.

"Pada Februari 2010 jumlah kasus DBD masih 16 kasus dan pada Maret 2010 hingga September 2010 baru menunjukkan penurunan," katanya.

Ia mengemukakan, upaya menurunkan jumlah kasus DBD di Bangka Tengah sebenarnya telah dilakukan pada Januari 2010 itu juga melalui kegiatan operasi kejadian luar biasa (KLB) DBD.

"Kami mengadakan program KLB dan hasilnya jumlah penderita DBD mengalami penurunan pada Maret 2010 yakni enam kasus dan tidak ada kasus DBD pada April 2010," katanya.

Menurut dia, pada Mei 2010 terdapat tiga orang yang menderita DBD dan Juni 2010 terdapat dua orang yang menderita DBD.

"Pada Juli 2010 jumlah penderita DBD bertambah lagi menjadi tiga orang dan Agustus 2010 dan September 2010 masing-masing tercatat dua orang penderita DBD," katanya.

Ia menjelaskan, demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.

"Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan seperti demam berdarah dengan ciri-ciri merah terang pada kulit," katanya.

Gejala lainnya adalah sakit perut, rasa mual, sakit kepala berat, sakit pada sendi dan sakit pada otot.

"Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah," katanya.

Ia mengimbau, masyarakat hendaknya senantiasa melakukan pembersihan kolam atau genangan air misalnya di pot bunga guna mencegah tumbuhnya jentik nyamuk.

"Masyarakat harus rutin menguras bak mandi setiap minggu, membuang barang bekas agar tidak dapat menampung air yang dapat menjadi sarang nyamuk," katanya.(*)
(ANT-041/I007/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010