Kota Gaza (ANTARA News/AFP) - Satu delegasi Kelompok Mantan tokoh terkenal dunia berada di Jalur Gaza, Sabtu untuk mendesak pencabutan blokade Israel yang diberlakukan terhadap wilayah yang dikuasai Hamas itu.
Mantan presiden Irlandia dan Komisaris Tinggi PBB untuk hak-hak asasi manusia Mary Robinson, aktivis Hak Asasi Manusia India Ela Bhatt dan mantan menteri luar negeri Aljazair dan duta besar PBB Lakhdar Brahimi memasuki Gaza dari Mesir melalui pelintasan Rafah, kata seorang koresponden AFP.
Tujuan kunjungan mereka adalah memperhatikan dampak dari pengucilan Gaza dan menyerukan pencabutan segera blokade itu," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Delegasi itu akan bertemu dengan para pejabat Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA), pihak berwenang lokal, pengusaha dan para aktivis hak asasi manusia.
Israel dan Mesir memberlakukan penutupaan terhadap Gaza setelah para pejuang Palestina menangkap seorang tentara Israel dalam satu serangan lintas perbatasan Juni 2006.
Kedua negara itu memperketat blokade itu tahun berikutnya ketika Hamas mengusai Gaza.
Israel mulai melonggarkan blokadenya awal tahun ini, mengizinkan semua barang yang murni untuk kebutuhan sipil, setelah mendapat kecaman internasional atas serangan pasukan komando negara itu pada 31 Mei terhadap satu armada yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza yang menewaskan sembilan aktivis Turki.
UNRWA memberikan bantuan kemanusiaan, pendidikan dan pelayanan kesehatan kepada dua pertiga dari penduduk Gaza yang berjumlah 1,5 juta jiwa itu.
Menjelang kunjungan itu, para anggota kelompok tersebut bertemu dengan Sekjen Liga Arab Amr Mussa di Kairo, Jumat petang ketika mulai melakukan kunjungan Timur Tengah mereka.
Delegasi itu, yang juga akan bergabung mantan presiden AS Jimmy Carter berada di Kairo, Ahad, juga akan mengunjungi Suriah, Jordania, Israel dan Tepi Barat.
"Tujuan kunjungan mereka adalah untuk menggalang dukungan di seluruh kawasan itu bagi perundingan status akhir yang berlangsung sekarang," kata sebuah pernyataan kelompok itu.
Perundingan perdamaian laungsung antara Israel dan Palestina yang dimulai kembali di Washington bulan lalu terancam ambruk karena penolakan Israel untuk :memperpanjang pembekuan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.(*)
(UU.H-RN/B002/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010