Padang (ANTARA News) - Polisi Resor Tanahdatar, Sumatra Barat terus menelusuri dugaan pelaku yang membakar Istano Silindung Bulan yang terbakar 21 Maret 2010.

"Kita masih melakukan penyidikan karena sekarang belum ada ditemukan bukti-bukti dan adanya kesaksian kuat," ungkap Kasat Reskrim Polres Tanahdatar AKP Frangky M. Monathen, di Pagaruyung, Minggu.

Menurut Frengki, pihaknya sudah mengantongi nama-nama yang terindikasi terlibat membakar istana kebanggaan masyarakat Tanahdatar tersebut.

Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan, antara lain pihak yang mengetahui kejadian terbakarnya Istano pertama kali, orang-orang yang dekat dengan kerabat kerajaan Pagaruyung, serta pihak yang memiliki konflik penobatan pewaris kerajaan.

Sebelumnya, tim Laboratorium Forensik Polri telah melakukan penyelidikan 12 titik api Istano Si Linduang Bulan yang awalnya diduga api berasal dari sambaran petir.

Polisi membawa sampel berupa abu, arang, dan kabel listrik ke laboratorium Polda Sumut untuk diselidiki.

Tim Labfor menyimpulkan, sumber api yang melalap Istano Silinduang Bulan bukan berasal dari alam seperti petir dan bahan kimia, tapi ada unsur kesengajaan.

Kebakaran tersebut menghanguskan bagian atas istana, perlengkapan upacara kebesaran, perlengkapan makan, dulang, carano, duplikat silsilah dan ranji limbago (silsilah keturunan).

Kebakaran Istano Silindung Bulan sudah yang keempat kalinya. Kebakaran pertama pada tahun 1569, kemudian tahun 1808, 1961, dan saat ini 2010.(ANT-266/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010