"Memang benar dalam pertemuan yang melibatkan mantan pemimpin dan sejumlah pimpinan organisiasi tersebut memunculkan keprihatinan terhadap kondisi bangsa saat ini, namun kecil kemungkinan jika pertemuan itu akan memunculkan kudeta," katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, kudeta itu akan berbiaya sangat mahal, lagi pula kelembagaan demokrasi di Indonesia sudah kuat dibanding dengan negara-negara yang tengah bergejolak seperti Thailand.
"Saat ini kualitas demokrasi di Indonesia sudah cukup bagus, hanya saja yang menjadi masalah adalah peningkatan kualitas tidak diikuti dengan agenda peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat yang bagus," katanya.
Ia mengatakan, bangsa ini sekarang memang sedang mengalami ujian yang berat sehingga pemimpin dituntut berinisiatif dan bertindak tegas sesusi dengan koridor demokrasi dan konstitusi.
"Pemimpin harus berani ambil risiko untuk bangkit dari keterpurukan," katanya.(*)
V001/S019/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010