Memperkuat upayanya dalam penanganan pandemiJakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan se-ASEAN bersepakat untuk memperkuat kerja sama menangani pandemi COVID-19 di wilayah Asia Tenggara, kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
"Negara anggota ASEAN yang sedang mengalami lonjakan kasus memperkuat upayanya dalam penanganan pandemi melalui peningkatan kapasitas testing, tracing, dan treatment, serta vaksinasi," kata Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Pada agenda Pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN yang berlangsung Kamis (22/7), menghasilkan pernyataan bersama Menteri Kesehatan ASEAN untuk saling bersinergi dan memperkuat keterlibatan mitra dalam mengembangkan protokol kesehatan sebagai upaya pemulihan ekonomi.
Mereka juga bersepakat untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan bertukar informasi terkait genomic sequencing SARS-CoV-2 untuk mendeteksi secara dini mutasi virus.
Selain itu, para menteri juga sepakat untuk saling mendukung upaya percepatan vaksinasi di negara Anggota ASEAN.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin selaku Ketua Menteri Kesehatan ASEAN memimpin Pertemuan Khusus Menteri Kesehatan se-ASEAN secara virtual.
Pertemuan itu juga membahas seputar perkembangan situasi COVID-19 terkini di kawasan serta upaya nasional dan regional yang perlu ditingkatkan dalam menangani COVID-19.
Pertemuan dihadiri oleh Menteri Kesehatan Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Wakil Menteri Kesehatan Laos, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Pertemuan juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN serta Regional Director WHO, SEARO dan WPRO.
Baca juga: Pimpinan media ASEAN-China sepakat perangi COVID-19
Baca juga: Pimpin pertemuan menlu ASEAN-Rusia, Retno dorong kerja sama vaksin
Dalam sambutannya, Menkes Budi mengatakan saat ini ada lima negara anggota ASEAN masih mengalami lonjakan kasus terutama karena adanya mutasi virus. Sementara lima negara lainnya telah berhasil mempertahankan tren kasus tetap dengan jumlah kasus relatif rendah.
Para Menteri Kesehatan ASEAN sepakat bahwa vaksinasi merupakan jalan untuk mengakhiri pandemi. Untuk itu ASEAN perlu terus mendorong skema multilateral untuk menjamin ketersediaan akses vaksin secara adil dan merata kepada semua negara sehingga mempercepat capaian target vaksinasi.
Selain itu, para Menteri Kesehatan ASEAN juga menekankan pentingnya pelaksanaan inisiatif sektor kesehatan ASEAN yang sedang berjalan, antara lain pembentukan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) yang merupakan regional hub untuk penanganan kedaruratan kesehatan masyarakat.
Para menteri kesehatan juga sepakat mengembangkan ASEAN Public Health Emergency Coordination System (APHECS) untuk mensinergikan upaya lintas badan sektor ASEAN dalam memajukan kesiapsiagaan kawasan dan tanggapan terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Pertemuan tersebut juga mendukung ASEAN COVID-19 Response Fund sebagai upaya penyediaan kebutuhan dana maupun logistik untuk penangangan COVID-19.
Budi mengatakan, peserta pertemuan tersebut juga membahas tentang ASEAN Regional Reserved for Medical Supplies (RRMS) untuk penyediaan cadangan alat kesehatan yang siap dimobilisasi dalam situasi darurat.
Hal lain yang juga menjadi topik pembahasan adalah ASEAN Strategic Framework on Public Health Emergencies yang merupakan prosedur standar untuk penanganan kegawatdaruratan di kawasan Asia Tenggara.
"Ada juga ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) untuk memfasilitasi perjalanan bisnis esensial lintas batas," ujar Budi.
Para Menteri Kesehatan ASEAN menandai jalannya kegiatan itu melalui peluncuran ASEAN Portal on Public Health Emergencies untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital di ASEAN.
Portal tersebut memungkinkan pengguna untuk mengakses data terkait public health emergencies di ASEAN dan juga sebagai platform untuk pertukaran teknis melalui forum diskusi para ahli.
Menkes Budi menegaskan perlu setiap negara untuk saling bekerja sama dalam mengakhiri pandemi.
"Di dunia yang saling terhubung, izinkan saya meyakinkan anda melalui sebuah kutipan no one is safe until everyone is safe. Mengingat lokasi geografis yang dekat dan warisan budaya yang sama, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi wilayah dan memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat kita," ujarnya.
Baca juga: ASEAN dorong kerja sama Iptekin untuk kolaborasi penanganan COVID-19
Baca juga: Indonesia libatkan ASEAN-OSNET cegah HIV-AIDS di tempat kerja
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021