Makassar (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk India, Andi Muhammad Ghalib mengatakan, hasil industri dalam negeri, sabun dan mie instan laris manis di India.
"Laku keras di India adalah sabun dari Surabaya, beberapa kontainer yang dibawa ke sana cepat habis. Supermi juga cepat habis. Apapun yang dijual dari Indonesia di India laku, sehingga negara itu bisa menjadi mitra strategis Indonesia," katanya saat halal bihalal DPW PPP Sulawesi Selatan di Makassar, Sabtu.
AM Ghalib mengemukakan, India berpeluang besar menjadi pasar terbesar industri Indonesia karena jumlah penduduknya yang terbesar kedua di dunia sekitar 1,2 miliar jiwa.
"Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri, harus memiliki pangsa pasar yang besar. Harapan menjual paling besar adalah India dan China. Tidak mungkin di negara-negara Eropa atau Amerika," katanya.
Andi menegaskan, Indonesia harus terus meningkatkan kerjasama dengan India, khususnya di bidang perdagangan dan investasi, yang telah ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.
Andi juga mengungkapkan bahwa India memiliki orang kaya sebanyak 350 juta orang yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi investor di Indonesia.
"Banyak investor di sana yang tertarik dengan Indonesia. Ada investor yang siap membangun pembangkit listrik berkapasitas 1.200 Megawatt dalam satu kota saja. Itu sudah jauh lebih besar dari kapasitas listrik di Sulsel saat ini yang hanya sekitar 600 MW," jelasnya.
Andi juga menyebut India yang memiliki banyak situs wisata terkenal seperti Taj Mahal sebagai mitra pariwisata Indonesia yang andal. (*)
ANT/S016/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010