Jakarta (ANTARA News) - Tiket opera-esai "Tan Malaka" karya Tony Prabowo dan Goenawan Mohammad yang akan dipentaskan di Teater Salihara, Jakarta, 18-20 Oktober, habis terjual, kata kurator Komunitas Salihara Sitok Srengenge.
Menurut Sitok Srengenge, di Jakarta, Jumat, kapasitas tempat pertunjukkan itu dalam keadaan adalah 252 orang.
Namun, untuk pertunjukkan yang merupakan kolaborasi kesekian kali antara Tony Prabowo dan Goenawan Mohammad yang memakan banyak ruang, maka hanya bisa menampung 150 penonton.
"Saya tidak memperhitungkan karya ini bisa menarik banyak orang karena ini bukan seperti film Laskar Pelangi," kata Goenawan yang tampil dalam apresiasi opera itu bersama narasumber musikus Suka Hardjana.
Pertunjukan yang menjadi program Festival Salihara ketiga, 20 September-20 Oktober, ini pun akan menyediakan layar lebar agar mereka yang penasaran tak bisa menyaksikan langsung di dalam ruangan teater dapat menontonnya.
Goenawan, yang dikenal sebagai penyair dan esais itu, menambahkan, mengingat animo yang demikian besar ia berencana untuk mementaskannya tahun depan saat ulang tahun Majalah Tempo.
"Saya akan mengajukan proposal ke Tempo, semoga disetujui sebagai kado terindah ulang tahun mereka. Saya kan sekarang bukan orang Tempo, jadi harus melakukan itu. Tidak seperti dulu, tinggal perintah," kata mantan pemimpin redekasi Tempo itu.
Sementara itu, Suka menekankan pentingnya interpretasi untuk pertunjukkan ini.
"Sebagaimana dalam bahasa sastra, teknik menjadi hal utama dalam musik opera yang bersifat tekstual seperti Opera Tan Malaka ini," katanya.
Menurut dia, permainan teks frase musik tak terhindarkan karena teknik inilah yang diharapkan bisa membantu memperjelas semua artikulasi bunyi, suara, dinamik, karakter, dan seluruh alur "juntrungan" interpretasi musik opera.
Opera itu mulai dipersiapkan setahun lalu sebagai perkawinan antara musik dan sastra. (*)
(ANT-267/s018/r009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010